Jembatan Ambruk, Dua Tahun Sudah Warga Buket Makarti Aceh Utara Terisolir

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Feb 27, 2023 03:00
0

Jembatan Ambruk, Dua Tahun Sudah Warga Buket Makarti Aceh Utara Terisolir
Warga Makarti menggunakan rakit untuk menyeberang dengan tarif Rp. 15.000,- - Foto : Gita

ACEH UTARA – Sejak dua tahun terakhir warga Desa Buket Makarti Kecamatan Tanah Luas,m Aceh Utara mengandalkan rakit sebagai alat penyeberangan. Pasalnya jembatan gantung andalan warga  untuk melakukan aktifitas dengan desa lainnya ambruk diterjang banjir pada 2022 silam dan tak kunjung di bangun hingga saat ini.

Tokoh pemuda setempat Kamaruddin mengatakan, jembatan gantung itu menghubungkan Kecamatan Meurah Mulia, Tanah Luas  dan Geureudong Pase.

Jembatan itu juga digunakan warga untuk mengangkut hasil panen dan akses ke sekolah.


"Sejak jembatan itu ambruk diterjang.banjir 2010 lalu, kami terpaksa gunakan rakit untuk menyeberang, tarifnya 15 ribu rupiah.sekali nyeberang, pulang pergi 30 ribu, ini masalah baru buat kami" sebut Kamaruddin, Senin (27/2/23).

Kondisi ini sangat menghambat aktivitas warga, terutama saat mengangkut hasil panen dan setiap hari harus.mengeluarkan biaya tambahan untuk antar jemput anak ke sekolah.

Menurut Komaruddin sejak ambruk tahun dua tahun lalu hingga kini  belum ada sinyal akan di bangun lagi.

"Kami terisolir sekarang, setiap mau nyeberang mikir biaya sehingga akses dengan masyarakat lain menjadi terbatas, yang saya sampaikan ini keluhan warga, mohon didengarkan" katanya.

Menurut Kamaruddin memang ada jalur lain untuk akses jalan,  melalui kebun sawit warga tapi jaraknya sangat jauh, untuk antar anak sekolah saja butuh waktu selama satu jam bahkan lebih, kondisi jalan juga rusak parah.

Jika  ada jembatan warga hanya butuh waktu 10 hingga 15 menit untuk sampai di pusat kecamatan.

Kondisi ini juga telah disampaikan Kepala Desa Buket Makarti, T Syamsul Rizal kepada pihak terkait namun belum ada tindak lanjut, harapannya agar  jembatan itu dapat segera dibangun kembali.

“Kondisi paling parah itu, kalau ada yang sakit harus di rujuk ke rumah sakit, kasihan warga saya, jadi tolong bantu kami " mohon Syamsul.
[Zulsyarif]