Pesona Puncak Gunung Geurutee
Aceh Jaya, Marjinal.id - Puncak Gunung Geurutee yang menghadap Samudera Hindia ini terletak di Aceh Jaya, Aceh. Kawasan ini berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar atau sekitar satu jam dari Banda Aceh jika ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Jalan lintas barat Aceh ini sudah teraspal mulus. Tikungan tajam, tanjakan dan turunan menjadi tantangan dalam perjalanan.
Sebelah kiri jalan terdapat pegunungan menjulang tinggi sementara sebelah kanannya jurang serta laut. Pengendara yang melintas di sini harus ekstra hati-hati.
Sebelum sampai di Gunung Geurutee, traveler harus melewati dua pegunungan dulu yaitu Gunung Paro dan Gunung Kulu di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Aceh. Ketiga gunung ini merupakan bagian dari hutan Ulu Masen yang kini dinobatkan sebagai salah satu hutan penyuplai oksigen kepada dunia.
Sepanjang perjalanan, traveler dapat melihat laut biru berpendar-pendar yang berbatasan dengan Samudera Hindia. Selain itu, setelah melewati satu gunung, traveler disambut dengan hamparan sawah, dan perkampungan warga. Ketika tiba di perbatasan antar kabupaten, terdapat sebuah tempat yang dijadikan sebagai lokasi persinggahan.
Namun tidak banyak warga yang berhenti di lokasi persinggahan tersebut. Mereka lebih memilih melanjutkan perjalanan sekitar sepuluh menit lagi sehingga tiba di puncak Gunung Geurutee.
Di lokasi ini, terdapat warung-warung kayu berjajar yang dibangun di pinggir jalan dan posisinya di atas jurang. Aneka makanan dan minuman tersedia di sana seperti kopi tubruk (kopi gelas terbalik). Traveler tinggal parkir kendaraan di pinggir jalan, kemudian mencoba menikmati keindahan alam dari atas Puncak Geurutee. Dari atas ini, traveler dapat melongok ke bawah dan melihat pohon-pohon tumpuh berjajaran, hamparan rumput hijau dan pemandangan tak kalah indah lainnya. Bibir pantai di sana bebas dari sampah.
Selain itu, di tengah pantai tersebut juga terdapat dua pulau kecil tanpa penghuni. Biasanya, hanya nelayan yang singgah di kedua pulau tersebut. Berbagai keindahan ini hanya dapat dinikmati traveler dari atas. Pengunjung tidak dapat turun ke bawah atau bermain pasir di pinggir pantai.
Tak hanya itu, traveler yang berada di warung Puncak Geurutee ini juga kerap ditemani Siamang, kera hitam berlengan panjang dan hidup di pohon-pohon. Satwa ini tergolong jinak dan tidak mengganggu pengunjung. Di sana, juga terdapat monyet yang menjadi penunggu di sepanjang jalan. Seorang pemilik warung di kawasan puncak Geurutee, Daryati mengatakan, lokasi wisata ini kerap menjadi tempat persinggahan para pengendara yang melintas dari Banda Aceh ke wilayah barat-selatan atau pun sebaliknya. Warung di sana, rata-rata buka hingga pukul 19.00 WIB.
"Biasanya pengunjung di sini untuk istirahat. Di sini mereka minum kopi atau kelapa muda. Setelah itu kembali melanjutkan perjalanan," kata Daryati, Rabu (18/4/2018). Meski demikian, lokasi ini juga menjadi salah satu tempat favorit kawula muda pada hari libur atau akhir pekan.