Mengenal Marga Sinaga, Warisan Budaya dari Tanah Batak
![Mengenal Marga Sinaga, Warisan Budaya dari Tanah Batak](https://marjinal.id/uploads/images/image_750x_675bf4902fd21.jpg)
Sinaga merupakan salah satu Marga tertua yang ada di dalam suku Batak Toba dan salah satu dari 4 marga utama Batak Simalungun (Sinaga, Saragih, Damanik, dan Purba). Yang berasal dari desa Urat di Pulau Samosir, dan sudah dikenal di seluruh Indonesia. Sekarang ada banyak keturunan Sinaga di seluruh dunia.
Menurut garis keturunan, Marga Sinaga berasal dari generasi kelima Raja Batak. Dari si Raja Batak memperanakan Guru Tateabulan. Guru Tateabulan memperanakan tuan sariburaja. Tuan Sariburaja memperanakan Raja Lontung. Si Raja Lontung inilah yang menjadi ayahnya Sinaga.
Dalam beberapa buku tarombo (Silsilah), antropolog Richard Sinaga mencatat bahwa dalam silsilah marga Batak, Situmorang termasuk sebagai keturunan lontung yang pertama, sedangkan Sinaga termasuk sebagai keturunan lontung yang kedua. Oleh karena itu, Situmorang disebut haha nih parrajaon (Menjadi Abang karena istri Kakak dari istri Sinaga), dan Sinaga disebut haha ni partubu (Menjadi Abang karena lebih dulu lahir).
Sinaga mempunyai Tiga anak Laki-laki yaitu Raja Bonor, Raja Ratus, dan Raja Uruk. Masing-masing dari mereka mempunyai 3 anak laki-laki. Raja Bonor yang kemudian disebut Sinaga Bonor memperanakan Raja Pande, Tiang Ditonga dan Suhutnihuta. Si Raja Ratus yang kemudian disebut Sinaga Ratus memperanakan Ratus nagodang, Si Tinggi dan Si Ongko. Raja Uruk yang kemudian disebut Sinaga Uruk memperanakan Sihatahutan, Barita Raja dan Datu Hurung.
Joni Gerhart Sinaga sebagai pemerhati adat Batak, mengatakan saat ini wilayah yg menjadi pusat marga Sinaga ada di Desa Urat Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir. di wilayah ini di bangun Tugu Sinaga yg menjadi tempat asal usul marga Sinaga.
Tugu Sinaga di bangun oleh komunitas keturunan dari marga Sinaga yaitu bernama Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boruna, atau PPTSB. Organisasi ini beroperasi di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan bahkan nasional.
Joni Gerhart Sinaga berharap untuk generasi Sinaga selanjutnya agar tidak malu menjadi orang Batak dan marga Sinaga, serta mempelajari adat-istiadat Batak, juga memperatikkannya dalam kehidupan sehari-hari karena Sinaga adalah bagian dari Batak [Nadyatul Rahimah]*.
Sumber : Historia.id - Mahasiswa FUAD IAIN Lhokseumawe