Hubungan cinta Renggali dan Seulanga

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Mar 27, 2021 02:34
0

Hubungan cinta Renggali dan Seulanga
Foto : ig@atjehgallery

Marjinal.id - Hubungan Aceh dan Gayo seperti hubungan bunga Renggali dan bunga Seulanga, begitu di istilahkan oleh DR Yusra Habib Abdul Ghani intelektual Aceh Gayo yang sekarang bermastautin di Aarhus Denmark di media serambi indonesia Februari 2008 lalu.

Menurut ahli Russel dan AH hill mengatakan Suku bangsa Gayo adalah penduduk asli Samudra pasai yang lari ke hulu sungai Peusangan karena tidak mau masuk agama islam( russel jones1999 dan hill 1960).

Awal mula Syeh ismail dari Mekkah datang ke Samudra pasai dan mengislamkan Meurah Silue. Sang Syeih meminta Meurah Silue agar mengumpulkan ule balang dan rakyat Pasai untuk memeluk agama islam. Maka memeluk islam pula Tun seri kaya Ali ghiyatuddin dan Tun Baba kaya Syeih Semayamuddin, sedangkan sebagian penduduk yang tidak mau memeluk agama islam mengungsi ke hulu peusangan yang kemudian dikenal sebagai Gayo. Itulah catatan sejarah paling klasik namun kesahihan cerita ini perlu kajian sejarah yang komperhensif.

Dalam sejarah puak melayu disebutkan Suku Gayo berasal dari Melayu tua yaitu suku bangsa yang pertama mendiami negeri Aceh. ini di buktikan dengan penemuan archeolog di kampung Mandale yang di yakini sejak 3000 tahun lalu sudah ada peradaban manusia di tanah Gayo.

Peran suku bangsa Gayo dalam membangun Kerajaan Aceh dan mengembang islam sangat besar tak heran dalam catatan sejarah Aceh sering kita temui gelar gelar 'meurah' yang berarti Raja dalam bahasa gayo seperti meurah silue, meurah sinabung, meurah puopok,meurah bacan, dan meurah jernang dll. Semua mareka adalah anak anak Raja lingge yang menjadi raja di pesisir aceh timur dan barat.

Bahkan Meurah Johan putra adi geunali tgk kawe tupat dari kerajaaan Linge adalah pendiri kota Banda Aceh (sejarah kota banda aceh 1988). Meurah Johan adalah Sultan Aceh yang pertama setelah mengalahkan kerajaan hindu Indra purba bersama guru nya Tuan syeih Abddulah kanan dan menjadi Raja Aceh /Sultan Aceh Darussalam pada hari Jumat tanggal 1 ramadhan tahun 601-631 H atau 1205-1234 masehi dengan gelar Sultan Alaidin Johansyah.(A Hasyimi 1976). (Ig.@atjehgallery)