Danlanal Lhokseumawe : Jangan Remehkan Melon !

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Feb 7, 2022 04:28
0

Danlanal Lhokseumawe : Jangan Remehkan Melon !
Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah. saat panen perdana di kebun Melon Pos TNI AL Rancong Kota Lhokseumawe - Foto : Arjam

LHOKSEUMAWE –  Lahan tidur yang luasnya hampir 3 ribu meter persegi seputar Pos Rancong TNI AL yang cukup mengganggu kenyamanan mata di sulap menjadi mesin uang dengan penghasilan puluhan juta rupiah.

Para personil TNI AL bekerja keras mengolah lahan tersebut dan menanam 5 ribu batang Melon jenis Golden F1 atau Langkawi yang bibitnya langsung di impor dari Bogor.

“75 hari bekerja sudah bisa di rasakan hasilnya, 3 ton keluar saat panen perdana, kalikan saja 25 ribu perkilo, berapa hasilnya? Puluhan juta kan?  untuk lahan seluas ini kami hanya keluarkan 15 juta” ujar Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Lhokseumawe, Kolonel Marinir Dian Suryansyah.

Danlanal berharap kebun ketahanan pangan TNI AL di Rancong bisa menjadi contoh untuk masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara, karena menurut dia jika dikerjakan dengan serius dan disiplin pasti akan ada hasilnya.

“Tidak ada pelatihan khusus bagaimana teknik budidaya Melon, semua otodidak ! anggota saya (TNI AL) belajar dari internet dan membaca buku, yang penting yakin dan tekun, Alhamdulillah hasilnya melimpah, jika TNI AL yang tugas pokoknya menjaga pertahanan wilayah laut dan di sela-sela tugasnya mampu melakukannya, tentu saja masyarakat lebih dari itu, ayo kita mulai ! ini bagian dari menjaga ketahanan pangan” ajak Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah.

Uang hasil panen

Uniknya uang hasil panen Melon di kebun ketahanan pangan Pos TNI AL Rancong selain untuk tambahan pendapatan personil TNI AL juga di gunakan untuk membiayai pusat pelatihan calon anggota TNI AL.

Pusat pelatihan ini di peruntukan bagi putra putri Aceh khususnya kalangan kurang mampu yang berminat masuk menjadi anggota TNI AL. mereka di latih dan di persiapkan selama kurang lebih 2 hingga 3 bulan sebelum mengikuti seleksi.

Mereka yang masuk pusat pelatihan persiapan calon anggota TNI AL ini  tidak di pungut biaya, ini dimaksudkan untuk membantu putra daerah Aceh yang berminat menjadi anggota TNI AL terutama kalangan kurang mampu. [Arjam/25]