Ini Prioritas Kerja Pj. Walikota Lhokseumawe

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Jan 2, 2023 10:00
0

Ini Prioritas Kerja Pj. Walikota Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE - Pagi, Jum’at (15/7/2022) satu hari usai dilantik  sebagai Penjabat (Pj) Walikota Kota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd dan keluarganya menyusuri beberapa sudut kota mengenang masa kecilnya ditanah kelahiran setelah 30 tahun ditinggalkan.

Dengan berjalan kaki, Imran dan keluarga menuju pantai Jagu bekas pelabuhan yang tak jauh dari hotel tempat ia menginap.

Sampah-sampah diselokan dan sepanjang jalan menarik perhatiannya bahkan di tepi pantai yang menjadi kawasan wisata, sampah lebih banyak berserakan. Dirinya tak menyangka di kota yang mengagungkan Syariat Islam kebersihan belum menjadi prioritas perhatian masyarakat.

Menurutnya di negeri syariat Islam kebersihan harus menjadi prioritas karena kebersihan adalah sebagian daripada iman.

Kesan awal ini kemudian mendorong dirinya untuk menata kembali pusat kota agar kelihatan indah dan bersih. Mestinya ibukota harus memberi kesan nyaman, tertib dan modern.

Seminggu pertama bertugas sebagai Pj. Walikota, usai shalat subuh berjamaah di Islamic center, Imran secara rutin berjalan kaki menyusuri sudut kota untuk melihat langsung kondisi masyarakat.

Terlihat masih banyak rumah-rumah kumuh dan bangunan liar yang mengganggu keindahan kota, dengan mengabaikan ketertiban dan hak-hak masyarakat lainnya untuk kepentingan pribadi. 

Ia melihat ada perilaku yang kurang sehat dari sebagian kelompok masyarakat bahkan aparatur pemerintahan dalam pengelolaan kota.

Imran melihat lemahnya kesadaran hukum dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dan penataan kota menjadi salah satu sumber masalah.

Petro Dollar yang ia tinggalkan sejak 30 tahun laluhanya menajdi kenangan, minyak dan gas (migas) yang dulu menjadi kebanggan kini hanya tinggal nama dan tidak lagi menjadi sumber pendapatan utama yang bisa diandalkan.

Namun demikian tentu saja masyarakat tidak boleh larut dengan kebanggan masa lalu yang tidak memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan dan kemakmuran. Disisi lain tak boleh menyerah dengan keadaan.

Menurut Imran hidup harus terus berjalan, perlu diciptakan peluang-peluang agar masyarakat mendapatkan kesempatan untuk terus berkembang dan hidup layak.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan menghadapi era pasca migas adalah dengan mendorong kreativitas masyarakat dan malakukan inovasi-inovasi dengan memberdayakan potensi local.

“Dan hal ini akan terwujud dengan adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak yang berkepentingan di Kota Lhokseumawe” kata Imran.

Dengan berbagai permasalahan yang ada di kota Lhokseumawe yang didapatkannya dari hasil observasi lapangan sejak awal menjabat sebagai Pj. Walikota, akhirnya Imran bercita-cita membangun Lhokseumawe dengan konsep Kota Beriman dan Kreatif. 

Ciri khas sebuah kota itu harus bersih, indah, rapi, tertib, nyaman, kreatif, dan inovatif, agar tidak hanya terciptanya perubahan dan kemajuan dari sarana dan prasarananya saja, namun juga mendukung kesejahteraan masyarakat,” kata Imran saat menghadiri Rakernas ke XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Padang, Senin, 8 Agustus 2022 lalu.

Enam prioritas Imran untuk mewujudkan konsep  kota Lhokseumawe Beriman dan Kreatif yaitu, menciptakan kota bersih, mewujudkan kota tertib, menciptakan kota indah, menjadikan kota nyaman, mewujudkan kota kreatif dan mewujudkan kota inovatif. [Adv]