Dosen Unimal : Tak Perlu Lagi ke Hutan Untuk Cari Gaharu

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Nov 13, 2021 07:36
0

Dosen Unimal : Tak Perlu Lagi ke Hutan Untuk Cari Gaharu
Dr. Setia Budi, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malkussaleh melakukan pembinaan budidaya pembibitan Gaharu kepada kelompok Tani Aleen Lestari di Teupin Reusep Kecamatan Sawang Aceh Utara, Sabtu (13/11) - Foto : Istimewa

ACEH UTARA – Salah satu aktifitas warga Teupin Reusep kecamatan Sawang Aceh Utara menjelajah hutan, mereka bisa berhari-hari bertahan hidup di dalam hutan dengan resiko tersesat dan di mangsa hewan buas. Rasa takut itu teredam oleh segumpal  Aleen, atau gubal (kerak) kayu Gaharu dengan harga jual yang menjanjikan. Aktifitas ini sudah dilakukan puluhan tahun dan turun temurun.

“Masyarakat tidak perlu lagi mengambil resiko tinggi dengan meninggalkan keluarga hingga berminggu-minggu di dalam hutan jika paham sistem budidaya gaharu, sekarang sudah ada metodenya” ujar Lukman, pakar Gaharu dari universitas Malikussaleh, Sabtu (13/11).

Lukman sudah meneliti kayu Gaharu sejak menjalani studi Pasca Sarjana Institute Pertanian (IPB) Bogor, bahkan hingga menjalani studi Doktoral di kampus yang sama dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) tersebut masih fokus meneliti Gaharu sebagai desertasinya. 

“Saat ini belum banyak yang tahu bahwa ada metode baru untuk menghasilkan gubal Gaharu tanpa harus masuk hutan, karena itu kami melakukan edukasi kepada warga bagaimana metode budidaya Gaharu dengan cara vegetative dan generative” kata Dr. Setia Budi.

Menurut Setia Budi, selama ini warga memanen Gubal Gaharu di hutan secara alami dengan cara menyiksa atau melukai tanaman, padahal ada metode budidaya yang dapat dilakukan secara modern yaitu inokulasi (penyuntikan), teknik ini juga ajarkan oleh Lukman kepada warga.

Beberapa bulan terakhir Dr. Setia Budi, Eva Wardah dan Lukman memang sedang melakukan pendampingan dan pembinaan kepada warga pencari kayu Gaharu di Teupin Reusep Aceh Utara, kini di sana telah berhasil dibentuk kelompok tani budidaya “Aleen Lestari” yang melakukan budidaya Gaharu di perkebunan warga. 

“Pelatihan pembibitan, bimbingan serta informasi perkembangan tehnologi budidaya Gaharu juga prospek pasar hasil produksi tanaman penghasil Gaharu selama tiga bulan ini yang diberikan oleh dosen Unimal sangat  membantu kami, sehingga kami sekarang lebih fokus di kebun dan tak lagi menjeljah hutan untuk mendapatkan aleen” ungkap Junoi ketua kelompok tani Aleen Lestari.

Kegiatan yang di ketuai oleh Dr. Setia Budi tersebut merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat Unimal. Untuk di ketahui sejak tahun 2020 melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unimal mendanai para akademisi agar terjun langsung menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat sehingga keberadaan kampus Unimal bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat secara langsung.

“Selain budidaya Gaharu, kami juga mengedukasi para petani bagaimana budidaya Jernang yang juga termasuk tanaman hutan, jika Gaharu panennya mencapai 12 tahun, Jernang hanya butuh waktu tiga sampai empat tahun, keduanya saling melengkapi sehingga ada jaminan hidup dan pendapatan yang menjanjikan di masa depan bagi petani jika di tekuni secara serius” tutup Setia Budi.[25*]