Komunitas Belajar id Aceh di Kukuhkan

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Okt 16, 2022 07:38
0

Komunitas Belajar id Aceh di Kukuhkan
Pengurus Komunitas Belajar id Aceh periode 2022+2026 saat pengukuhan di aula BGP Propinsi Aceh - Foto : Qustalani

BANDA ACEH - Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh Teti Wahyuni, S.Si., M.Pd mengukuhkan Pengurus Komunitas Belajar Id Provinsi Aceh (Kombela) periode 2022-2026,  sekaligus membuka kegiatan persamaan persepsi implementasi kurikulum merdeka (IKM) Provinsi Aceh Tahun 2022, di Aula T. Umar Balai BGP setempat, Minggu (16/10/22).

"Kreatifitas, produktivitas dan Inovasi dalam IKM patut dindukung dan para guru perlu terus didorong untuk belajar IKM melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM)" Ucap Teti dalam sambutannya.

BGP Aceh mendorong agar Ketua  Kombela, Eva Deliana Bangun serta pengurus yang dikukuhkan dapat terus mensosialisasikan penggunaan PMM bagi sekolah yang sudah mendaftar IKM secara mandiri, persentase pemanfaatan PMM bisa meningkat, dan pemahaman tentang kurikulum merdeka dapat memyeluruh.

“Perlu adanya kolaborasi untuk membangun pendidikan di Aceh, kombela sekarang menjadi salah satu mitra kerja dari BGP Aceh,  ini tidak hanya tertuang dalam selembar kertas tapi tanggung jawab pendidikan juga berada di pundak Bapak/Ibu semua,” pesannya.

Selain pengukuhan, Kombela bersama alumni Google Master Trainer membahas sosialiasi dan pendampingan PMM di daerah-daerah dalam dua bulan kedepan. Untuk memberikan referensi tambahan bagi para pengurus komunitas, BGP Aceh mendatangkan Dr. rer.nat Maimun Rizal, ST., M.Sc selaku sub koordinator Transformasi Digital Ditjen GTK. 

Maimun Rizal menyampaikan bahwa ada beberapa strategi untuk proses pembelajaran kurikulum merdeka diantaranya melalui Platform Merdeka Mengajar, mengikuti webinar-webinar series, dan memanfaatkan komunitas-komunitas belajar.

“Komunitas belajar dalam mendukung implementasi kurikulum merdeka ini sangat bermanfaat, dengan adanya komunitas kita dapat belajar secara kolaboratif. Praktik baik ini dapat dilihat pada sekolah-sekolah internasional salah satunya Jakarta Internasional School,” Kata Maimun.

Karena masih banyak guru yang masih belum paham bagaimana cara memanfaatkan PMM maka di  perlukan pelatihan baik secara daring maupun luring secara  mandiri di komunitas belajarnya. 

Seperti diketahui sampai saat ini masih banyak guru di satuan pendidikan yang masih bingung dalam membuat aksi nyata sehingga adoption rate PMM Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh masih belum maksimal dan harus terus ditingkatkan melalui workshop yang memberikan praktek langsung sampai unggah karya.

Turut hadir saat pengukuhan Kombela, para pejabat BGP, Kapokja,  Balai Guru dan  alumni GTM Provinsi Aceh.

[Qustalani/R25]