Kreatif ! Dayah Darul Ulum Munawarah, Dulang 15 Juta Rupiah Perbulan Dari Sampah
LHOKSEUMAWE – Hanya dengan mengumpulkan dan mengolah sampah plastik Dayah (Pesantren_red) Darul Ulum Munawarah Lhok Mon Puteh Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe bisa menghasilkan 15 juta rupiah perbulan.
“Setiap bulan kami bisa menghasilkan 2 hingga 3 ton sampah yang sudah di olah dan di jual ke Medan” ungkap Muhammad Athaillah, S.Pd kordinator unit usaha pengolahan sampah di dayah tersebut. Minggu (2/2/22)
Menurut Athailah, ide mengolah sampah ini berawal dari banyaknya sampah yang bertebaran di lingkungan dayah dan membuat lingkungan tidak nyaman. Jika di bakar menghasilkan polusi udara, sementara bila di tanam sampah plastik tak bisa di urai tanah.
Untuk mengatasi masalah sampah di lingkungan dayah disediakan dua bak sampah, satu khusus untuk plastic atau sampah kering yang satunya lagi untuk sampah basah. Santri di wajibkan memilah dan membuang sampah pada tempat yang telah di sediakan.
Sampah plastic yang terkumpul di jual mentah kepada para pengepul dengan harga yang sangat rendah dan tidak memberi dampak ekonomi yang berarti bagi dayah kecuali lingkungan dayah tampak lebih bersih dan nyaman, kondisi ini berlangsung cukup lama.
Kemudahan akses informasi melalui internet mendorong pihak Dayah untuk meningkatkan nilai ekonomi sampah plastic, dengan cara mengolahnya, tenyata hanya dengan sedikit sentuhan teknologi, derajat sampah plastik mulai meningkat.
Sampah plastic, di bersihkan dan di hancurkan bisa di jual dengan harga Rp. 7.000- Rp. 9.000, per kilogram.
“Ada dua jenis sampah plastik yang bernilai ekonomis, Polypropylene warnanya hitam nilai jualnya Rp. 7.000 per kilogram dan High Density warnya putih harganya Rp. 9.000,- per kilogram” terang Athaillah.
Athaillah mengaku, usaha pengolahan sampah di Dayah Darul Ulum Munawarah semakin pesat, setelah di dukung Bank Indonesia Lhokseumawe dengan bantuan pencacah dan peralatan lainnya. Bahkan saat ini sampah di lingkungan dayah tak cukup lagi untuk memenuhi permintaan pasar.
Untuk memenuhi kebutuhan, pihak dayah mulai membeli sampah dari pengepul yang ada di kota Lhokseumawe.
Tahun lalu, Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Aceh Jeulikat ikut menyumbang 100 kg sampah untuk mendukung usaha pengolahan sampah di dayah tersebut.
“Di Asrama kami memang wajibkan personil untuk mengumpulkan sampah secara terpisah dan disediakan tempat khusus untuk penampungan sampah plastic, hasilnya setiap tahun kita sumbangkan untuk pihak-pihak yang mengelola bank sampah termasuk yang di Dayah Darul ulum Munawarah” ujar Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Satuan Brimob Polda Aceh melaui Komandan Kompi (Danki) I, AKP Muhammad Nafis Luthfy, SH, Minggu (2/1/22)
Athaillah menyarankan agar masyarakat di Kota Lhokseumawe juga mengikuti jejak Asrama Brimob Jeulikat, Batalyon B Pelopor Polda Aceh Kompi I, dalam hal mengumpukan sampah, memilah dan menyediakan tempat khusus.
“Kami siap menampung dan membeli, jika memang masyarakat bersedia, lingkungan bersih uang masukpun ada” pesan Athaillah. [Nanda Al Bintang/25]