Tim GaneOpTic ITB Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Pulau Balai, Hadirkan Solusi Daur Ulang Sampah Plastik

ACEH SINGKIL – Tim Ganesha Operation Plastic (GaneOpTic) Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama mitra perguruan tinggi melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Senin hingga Rabu (18s.d20/8/25) ini menghadirkan inovasi pengolahan sampah plastik melalui bantuan alat smelter yang dapat menghasilkan produk paving block.
Program yang didanai melalui Program Pengabdian Masyarakat Bottom Up Tahun 2025 Tahap II ini diketuai oleh Dr. Megawati Zunita, S.Si., M.Si. (Dosen Prodi Teknik Kimia ITB) dengan melibatkan dosen dan mahasiswa lintas kampus, di antaranya Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Malang, dan Universitas Malikussaleh (Unimal).
Pemilihan Desa Pulau Balai didasarkan pada data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Singkil yang menunjukkan tingginya timbulan sampah plastik di wilayah tersebut, yakni mencapai 668 ton per tahun di Kecamatan Pulau Banyak. Desa Pulau Balai sendiri dipilih karena statusnya sebagai ibu kota kecamatan dan masuk kategori daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).
Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Plt. Kabid PSLB3PP DLH Aceh Singkil, Sabran, S.T., perwakilan Kecamatan Pulau Banyak Arsan Rolanda Pratama, Ketua Danramil Irwansyah Manurung, perangkat desa, serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Pelaksana Dr. Megawati Zunita menegaskan bahwa GaneOpTic menjadi solusi konkret bagi persoalan sampah plastik. “Alat smelter yang diserahkan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Pulau Balai mengolah sampah plastik menjadi produk bermanfaat. Paving block hasil olahan ini tidak hanya bisa digunakan di desa, tetapi juga berpotensi menjadi usaha yang bernilai ekonomi,” ujarnya.
Kepala Desa Pulau Balai, Rudi Ansari, menyampaikan apresiasi kepada Tim GaneOpTic ITB. Ia menilai program ini sangat membantu desa dalam mengatasi persoalan sampah plastik yang selama ini menjadi tantangan utama.
Selain serah terima alat, kegiatan juga diisi dengan sesi pemaparan materi oleh para dosen. Mulyana, S.T., M.T. menyampaikan materi tentang “Pemanfaatan Sampah Plastik Melalui Daur Ulang untuk Mengurangi Dampak Polusi Plastik.” Dilanjutkan dengan Viona Aulia Rahmi, S.T., M.T. yang membawakan tema “Laut Bebas Sampah: Menjaga Laut agar Tetap Bersih Demi Masa Depan Bumi,” dan ditutup oleh Ir. Rozar Rayendra, S.T., M.Sc. dengan materi “Pemberdayaan Masyarakat Menjadi Desa Mandiri.”
Setelah sesi diskusi, masyarakat Desa Pulau Balai diberikan pelatihan langsung mengenai penggunaan smelter. Warga tampak antusias mencoba proses pembuatan paving block dari plastik bekas, mulai dari peleburan plastik, pencetakan, hingga pendinginan.
Kegiatan kemudian ditutup dengan penyerahan cenderamata dari ITB kepada perwakilan desa sebagai simbol kerja sama. Melalui program ini, perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat diharapkan mampu berkolaborasi dalam pengelolaan sampah plastik secara berkelanjutan.