‎Warga Cot Girek Bertahan Blokir Akses PTPN IV, Upaya Bupati Meredam Massa Belum Berhasil

‎Warga Cot Girek Bertahan Blokir Akses PTPN IV, Upaya Bupati Meredam Massa Belum Berhasil
Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, S.E., M.M. (Ayah Wa), bersama unsur Forkopimda dan anggota DPRK Aceh Utara berdialog dengan warga di lokasi pemblokiran jalan menuju areal PTPN IV Regional 6, Kecamatan Cot Girek, Rabu (8/10/25) - foto: Dok. Prokopim Setdakab AU

‎ACEH UTARA – Aksi pemblokiran jalan menuju areal PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 6 di kawasan Simpang Pucok Ranteng dan Pondok Kates, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, telah berlangsung lebih dari dua pekan. Upaya Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, S.E., M.M. (Ayah Wa), untuk menenangkan warga dan meminta mereka membubarkan diri sejauh ini belum membuahkan hasil.

‎Koordinator aksi wilayah Pirak Timu–Paya Bakong, Muhammad Isa, menyebutkan bahwa kehadiran bupati tidak disertai dengan komitmen yang jelas.

‎‎“Bupati datang hanya meminta waktu dua bulan dan menyuruh massa membubarkan diri. Tidak ada satu pun kesimpulan atau komitmen pasti,” ujarnya.

‎‎Ia menambahkan, warga tetap bersikeras agar pemerintah daerah dan pihak PTPN IV memperlihatkan data resmi terkait tapal batas lahan yang menjadi sumber konflik. Karena tuntutan itu belum dipenuhi, warga memilih tetap memblokir dua titik akses utama perusahaan tersebut.

‎Bupati Aceh Utara bersama Tim Panitia Khusus (Pansus) HGU dan Industri DPRK Aceh Utara telah turun langsung ke lokasi untuk berdialog dengan massa. Namun, menurut Ketua Pansus, Tajuddin, pertemuan itu belum menghasilkan kesepakatan bersama.

‎“Bupati sudah menyampaikan janji untuk menyelesaikan permasalahan ini dalam waktu dua bulan dan meminta masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa,” jelas Tajuddin.

‎‎Ia menambahkan, pemerintah daerah juga telah meminta pihak PTPN IV agar serius menindaklanjuti pengukuran ulang lahan yang disengketakan masyarakat.

‎‎“Bupati menegaskan, jika masyarakat tetap bertahan dan tidak kembali ke rumah masing-masing, maka penyelesaian masalah ini akan terhambat. Karena itu sama saja menunjukkan ketidakpercayaan kepada pemerintah,” kata Tajuddin lagi.

‎Meski belum ada titik temu, Tajuddin menilai langkah Bupati Ayah Wa cukup tegas dan terukur. Pihaknya kini tengah mengupayakan pertemuan dengan Kepala Kanwil BPN Aceh untuk mempercepat proses pengukuran ulang di Cot Girek.

‎Ia pun mengimbau warga agar menjaga ketertiban dan keamanan wilayah. ‎“Kami berharap masyarakat dapat kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa. Jika terus bertahan di lokasi, tanggung jawab keluarga mereka akan terabaikan,” tutup Tajuddin. [ ]