Museum Kota Juang Bireuen Gelar Pelatihan Kepemimpinan dan Administrasi Museum
BIREUEN - Pengurus Museum Kota Juang melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Manajemen dan Organisasi (KMO) serta Administrasi Kesekretariatan Museum. Pelatihan tersebut berlangsung di Museum Kota Juang Bireuen, Sabtu, (25/6) pagi.
Pelatihan ini adalah bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan mutu dan kualitas SDM khusus nya di lingkungan Kota Bireuen. Oleh karenanya, ia menyebutkan, peserta pada pelatihan ini pun dihadiri oleh berbagai kalangan diantaranya, pengurus museum, guru Taman Kanak-Kanak (TK), dosen, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para undangan lainnya. Tulis Ketua Pelaksana Pelatihan, Nora Usrina, S.Hum., kepada Marjinal.id (25/6).
Turut hadir juga pada kegiatan itu, Dewan Pembina Yayasan Museum Kota Juang Hj. Noor Balqis, Ketua Yayasan Museum Kota Juang Dra. Amalia Marzuki serta Dewan Pengawas Museum Kota Juang Bireun.
Para Pengurus Museum Kota Juang Bireuen - Foto: Ist.
Sementara, Ketua Pembina Museum Kota Juang, Hj. Noor Balqis dalam sambutannya, mengatakan Museum Kota Juang yang baru 1 tahun Milad harus terus berupaya untuk menjadi museum yang ternomerkan di Museum Nasional.
Pada pelatihan ini, pihak yayasan, ikut menghadirkan beberapa pemateri, seperti Ichsan, M.Sn selaku Manager Museum Kota Juang Bireun. Materi yang disampaikannya, berjudul Administrasi Kesekretariatan Museum.
“Ke depan administrasi tidak lagi boleh menjadi materi pelengkap. Ia harus menjadi materi pendukung, karena administrasi adalah variabel penting dalam pengelolaan atau operasional museum,” harap Ichsan, yang juga berprofesi sebagai Dosen di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.
Ichsan, M.Sn saat memaparkan materinya - Foto: Ist
Acara ini harus sering diadakan, sambung Ichsan, guna meningkatkan lahirnya nilai-nilai positif dari segi kualitas kita semua dari berbagai kalangan.
Lanjut Ketua Pelaksana, Rahmat Syauqi, SH., Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Bireuen yang sedang menempuh studi Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dan juga Wakil Sekretaris Bidang Keistimewan Aceh pada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bireuen, ikut memaparkan materinya, berjudul Kepemimpinan Manajemen dan Organisasi.
“Kepemimpinan yang ideal adalah yang bersahaja dan mampu berjalan seiring dengan bawahannya,” ujar Rahmat dalam pemaparannya itu.
Ia berharap, materi yang disampaikan dapat menjadi guru bersama, tidak hanya bagi pendengar namun juga bagi pemateri sendiri.
Pada kesempatan itu juga, Dra. Amalia Marzuki, Ketua Yayasan Museum Kota Juang, mengharapkan museum lembaga non profit harus terus tumbuh sebagai lokomotif alternatif dalam dunia pendidikan.
“Museum Kota Juang yang berdiri atas kecintaan keluarga besar dapat menjadi ruang interaktif dalam menimba ilmu,” pungkasnya. [Nanda AB]