ACEH UTARA – Tahun ini Baitul Mal Aceh Utara Hanya Mampu Bangun 300 Unit Rumah Dhuafa

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Mar 25, 2023 05:30
0

ACEH UTARA – Tahun ini Baitul Mal  Aceh Utara  Hanya Mampu Bangun 300 Unit Rumah Dhuafa
Rumah Usman Gulee di Geudumbak Kecamatan Langkahan Aceh Utara - Foto : Ist.

ACEH UTARA  – Proposal bantuan rumah yang masuk ke Baitul Mal Aceh Utara baik bangun baru maupun rehab pertahun mencapai 400 unit, namun Lembaga lembaga pengumpul zakat, infaq dan sedekah pemerintah  itu hanya mampu membangun 150 unit pertahun, khusus tahun ini bantuan yang diturunkan bisa mencapai 300 unit.

Menurut Kepala Sekretariat Baitul Mal, Aceh Utara, Rakhmad Fitriadi, itu karena ada Silpa (Sisa lebih pengggunaan anggaran_red) tahun lalu.

"Usulan itu langsung disampaikan oleh masyarakat ke Kantor Baitul Mal Aceh Utara, dari usulan tersebut akan diverifikasi dan dipastikan permohonan itu layak mendapatkan rumah bantuan" Kata Rakhmad, Minggu (26/3/23).

Dalam proses verifikasi kadang ditemukan ada usulan rumah rumah baru, namun saat verifikasi faktual rumah tersebut masih layak digunakan, hanya perlu rehab, kondisi seperti ini akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Disebutkan,  15 bantuan rehab rumah tahun ini juga bekerjasama dengan Polres Aceh Utara.

Rakhmad menjelaskan, anggaran per rumah sebesar Rp. 60 Juta dengan ukuran 5 x 7 meter, permanen keliling, terdiri dari  dua kamar berdinding triplek, lengkap dengan kamar mandi.

"Proses pembangunannya  direncanakan bulan Mei 2023 mendatang" katanya.

Di Aceh Utara masih ditemukan banyak rumah tidak layak huni, seperti rumah Nek Sapiah (60) di Desa Ulee Blang, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, ia menetap di rumah dengan dinding papan nyaris roboh, bahkan tanpa listrik dan air bersih.

Rumah dengan kondisi yang sama juga ditemukan di desa Geudumbak kecamatan Langkahan Aceh Utara milik Usman Gulee. Puluhan tahun ia hidup bersama istrinya di rumah berdinding terpal.

Harapannya penyaluran rumah bantuan Baitul Mal, tepat sasaran dan bisa menyentuh orang-orang seperti Nek Sapiah dan Usman Gulee yang mungkin minim informasi dan tak memiliki akses ke lembaga terkait. [zulsyarif]