Mahasiswa Gayo Lues Guncang Gedung KNPI Langsa

Mahasiswa Gayo Lues Guncang Gedung KNPI Langsa
Penari Bines, yang tampil saat jeda tari Saman - Foto : dok. Himaperagas

LANGSA -  Mahasiswa dan pelajar asal Gayo Lues, guncang gedung KNPI Kota Langsa dengan Tari Saman Sara Lo Sara Ingi.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Pelajar asal Gayo Lues (Himaperagas) yang ada di Kota Langsa berupaya menaklukan  Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Gayo Lues (Himagalus) dari Lhokseumawe Acèh Utara di atas panggung tersebut. 

"Saman Sara Lo Sara Ingi adalah tari Saman yang ada lawan tandingnya, ini merupakan  tradisi  turun temurun masyarakat Gayo Lues untuk memperkuat silaturahmi, seperti yang dilakukan hari ini anak-anak Himaperagas Langsa mengundang Himagalus di Lhokseumawe Aceh Utara untuk bertanding" ungkap Khairul Amri, tokoh masyarakat Gayo Lues di Langsa. 

khairul Amri

Himaperagas merupakan paguyuban mahasiswa mahasiswi dan pelajar asal Kabupaten Gayo Lues yang melanjutkan studi  di berbagai perguruan tinggi  di kota Langsa, semantara Himagalus mereka yang sedang studi perguruan tinggi di Lhokseumawe dan Aceh Utara. 

"Mereka adalah generasi muda Gayo Lues yang kini tengah menimba ilmu dibangku perkuliahan dan kita mengharapkan mereka akan menjadi generasi yang tangguh dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara kelak dikemudian hari" tambahnya. 

Menurut Amri, selain untuk memperkuat silaturahmi sesama Gayo Lues yang ada di perantauan, Pagelaran tari Saman Sara Lo Sara Ingi oleh Himaperagas ini  juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tari Saman sebagai warisan tak benda yang telah diakui UNESCO.

Dengan silaturahmi ini diharapkan bisa menyatukan frekuensi yang sama di kalangan mahasiswa dalam membangun negeri asal mereka Gayo Lues.

Selain  tari Saman sara Lo sara Ingi dalam pagelaran yang berlangsung Minggu (26/5/24) pekan lalu itu juga tampil tari bines, saat jeda tari Saman.

"Bines merupakan tarian perempuan atau anak gadis, tari ini bergelar seribu bukit Gayo Lues, dalam tari bines dituntut disiplin dan kekompakan antar sesama penari sehingga tidak melahirkan paradok gerakan" Ungkap Devi mahasiswi semester IV yang ikut serta dalam Tari Bines. 

Tari Bines kata dia, biasa dibawakan di sela-sela jeda tari Saman, atau saat istirahat untuk menghibur penari Saman dan penonton. 

Menurut Ketua panitia Rasidin pining  kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun dengan mengundang mahasiswa asal Gayo lues yang ada di berbagai kota di Indonesia.

" Kami pernah mengundang mahasiswa Gayo Lues yg ada dikota Medan" kata dia

Ketua Himaperagas Ismail Yusfa mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran panitia dan pembina yg telah menyukseskan acara, khususnya  kepada mantan bupati Gayo Lues H. M Amru yang mensupport kegiatan ini sehingga berjalan dengan baik dan sukses. [*]

Editor : zulsyarif