Menteri Sosial, Rismaharani Belanja Alat Dapur di Pasar Kuala Simpang Aceh Tamiang, yang punya Toko Kaget
ACEH TAMIANG - Salah satu pemilik toko klontong di Pasar Kuala Simpang Aceh Tamiang tidak menyangka didatangi Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Tri Rismaharani dan memborong seperangkat alat masak serta keperluan dapur berupa wajan penggorengan, kuali, suthil, tampah, serta baskom berukuran besar di toko miliknya dan langsung diserahkan kepada petugas Tagana (Taruna Siaga Bencana) Aceh Tamiang.
Aksi spontan Risma berawal saat dia mengunjungi pengungsi korban banjir di Gedung Olah Raga (GOR) Tamiang, Rabu (9/11/22). Personel Tagana di dapur umum Sarmilah kepada Risma menerangkan mereka menyiapkan 1.500 porsi nasi setiap harinya.
"Cukup engga ini peralatan masaknya untuk masak 500 porsi sekali makan? tanya Risma.
"Tidak cukup bu, karena pengungsi banyak sementara peralatan dan kebutuhan dapur yang tersedia terbatas kualinya kecil kecil, kompornya cuma dua, sehingga masaknya harus beberapa kali, nunggu yang satu masak hingga matang, baru bisa masak lagi yang lain Bu," jawab Sarmilah
Jawaban personil Satgana itu menuai reaksi spontan Risma dan minta di tunjukan dimana ada jual peralatan dapur, Risma langsung bergerak ke pasar terdekat dari lokasi pengungsian GOR Tamiang.
Mantan Walikot Surabaya itu meninjau kondisi korban banjir di posko pengungsian di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, Rabu (9/11/22). Risma di sambut Bupati Aceh Tamiang Mursil, Wakil Bupati Aceh Tamiang, beserta jajarannya. Pembicaraan dengan Mursil berkisar solusi banjir kerap melanda daerah tersebut.
"Pada intinya, membahas bagaimana supaya penanganan terhadap banjir berjalan efektif, sehingga banjir tidak terjadi setiap tahun seperti ini. Tapi, ini sangat teknis sekali,” kata Menteri Sosial Risma melalui keterangan tertulis diterima, Kamis (10/11/22).
"Saat itu saya menggunakan metode pengerukan sungai-sungai yang dangkal menggunakan alat berat,"katanya.
Menurut Risma, teknik ini juga bisa diterapkan untuk menangani banjir rutin Aceh Tamiang.
“Kalau saya dulu pake alat berat untuk mengeruk sungai-sungai yang sudah dangkal, tapi, itu harus bersama-sama, nggak bisa masing-masing, harus segera juga, kasihan itu masyarakat sudah berhari-hari mereka mengungsi," kata Risma.
Di tenda serbaguna Kemensos, Risma menyerahkan bantuan paket makanan dan mainan anak, serta menyerahkan santunan kepada dua ahli waris korban meninggal dunia akibat banjir. Selain itu, diserahkan juga bantuan dengan total nilai Rp 1.926.045.466 terdiri dari bantuan tanggap darurat senilai Rp1.576.045.466 dan bantuan bahan natura di dapur umum senilai 350 juta rupiah.
Saat dikunjungi Risma kondisi lingkungan sekitar di sepanjang jalan menuju lokasi posko pengungsian di Kantor Camat Bendahara juga masih digenangi air dengan ketinggian bervariasi.
Hingga saat ini, situasi banjir belum surut seiring dengan tingginya curah hujan di Aceh Tamiang. Banjir terpantau masih menggenangi pemukiman warga, akses jalan dari dan menuju Kabupaten Aceh Tamiang pun sebagian masih terendam banjir.
Terdapat 321 titik pengungsian yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, seluruhnya, menjadi tempat hunian penyintas untuk sementara waktu, hingga banjir surut dan dinyatakan aman untuk kembali ke rumah.
Sebelumnya diberitakan, beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang diterjang banjir, Selasa pekan lalu (01/11/22), hujan tanpa henti menyebabkan debit sungai meluap dan tanggul jebol sehingga membanjiri beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dengan ketinggian air 30 sentimeter hingga 2 meter. [R25]