Sejarah Masjid Teungku Di Anjong

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Mar 10, 2021 01:00
0

Sejarah Masjid Teungku Di Anjong
Foto : google.com

Marjinal.id - Mesjid Teungku Di Anjong adalah nama yang diberikan masyarakat Peulanggahan dimana tempat masjid itu berdiri untuk mengenang dan menghormati sang ulama tokoh pendiri mesjid tersebut. Status tanah mesjid ini adalah tanah wakaf seluas 4 Ha. Sebelum mendirikan mesjid,Tgk Dianjong ini terlebih dahulu memanfaatkan rumahnya (Rumoh Cut), atau rumah kecil yang sangat sederhana sebagai tempat pengajian dan asrama bagi murid-muridnya yang memperdalam agama Islam dan bermalam disana.

Oleh karena perkembangannya semakin hari semakin pesat, akhirnya beliau mendirikan mesjid yang bukan hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga dimanfaatkan untuk bermusyawarah, kepentingan pengajian dan lain-lainnya.

Mesjid Teungku Di Anjong selain berfungsi sebagai sarana tempat shalat dan kegiatan-kegiatan ibadah lainnya, pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia mesjid ini pernah menjadi markas perjuangan kemerdekaan oleh laskar perjuangan Aceh dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rongrongan penjajah belanda. mesjid ini tercatat sebagai salah satu mesjid bersejarah di Kota Banda Aceh.

Mesjid Teungku Di Anjong yang ada sekarang dahulunya dikenal oleh masyarakat dengan sebutan dayah yang terdiri atas tiga lantai. Lantai pertama disebut dengan Hakikat, lantai kedua Tarekat, dan lantai ketiga Makfirat. Dayah ini pernah dibakar oleh Belanda karena dianggap sebagai pusat doktrin antipenjajahan

Snouck Hurgronje, dalam bukunya The Atjehers, juga menyaksikan bahwa makam Teungku Di Anjong menjadi tempat melakukan tradisi Peuleuh Kaoy dan mencatatnya sebagai makam ulama yang paling dihormati di Aceh.

Di kawasan masjid Teungku Di Anjong juga dibangun asrama untuk menampung jemaah haji yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Rumoh Raya

Adapun silsilah pendiri masjid ini adalah sebagai berikut

Habib Abubakar bin Husein bin Umar bin Abubakar bin Ahmad bin Abdurrahman Bifaqih bin Muhammad bin Abdurrahman Al Asqa’ bin Abdullah bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al Faqih Al Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Ar Rumi Muhammad An Naqib bin Ali Al ‘Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husein bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib k.w. – Fathimah Zahra binti Rasulullah SAW. (Ig. @atjehgallery)