Lewat Program NUWSP Pemkab Aceh Utara Optimis, Bisa Bangun 1.500 jaringan Pipa Air Minum Ke Rumah-Rumah Pada 2025

Lewat Program NUWSP Pemkab Aceh Utara Optimis, Bisa Bangun 1.500 jaringan Pipa Air Minum Ke Rumah-Rumah Pada 2025
Pj. Bupati Aceh Utara Mahyuzar saat menghadiri acara penutupan NUWSP di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (19/11/24) - Foto : humas.au

JAKARTA — Selama tiga tahun terakhir (2023-2025) Pemerintah Kabupaten Aceh Utara berharap bisa mengembangkan 1.500 jaringan pipa air minum ke rumah-rumah penduduk di kawasan itu. Menyusul adanya adanya program National Urban Water Supply Project (NUWSP) dari Kementerian Pekerjaan Umum.

Menurut Pj. Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si  hingga tahun 2024, sebanyak 1.029 Sambungan Rumah (SR) telah selesai terpasang, targetnya bisa mencapai  1.500 SR pada 2025. Perbaikan pelayanan SPAM (Sistem Penyedian Air Minum)  Lhoksukon II juga telah meningkatkan cakupan layanan hingga 2.591 SR

Hal itu disampaikan Mahyuzar saat menghadiri acara penutupan NUWSP di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (19/11/24) yang dihadiri Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum, Ir. Diana Kusumastuti, MT,.

Optimalisasi SPAM II Lhoksukon adalah salah satu proyek unggulan NUWSP di Kabupaten Aceh Utara, yang didukung anggaran Rp. 21,9 miliar dari NUWSP dan Rp. 5,5 miliar dari Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) Pemerintah setempat.

Dana kementerian digunakan untuk pembangunan Intake berkapasitas 150 liter/detik (L/dt), pembangunan Kolam Prasedimentasi kapasitas 150 L/dt, Pekerjaan jembatan Pipa GIP dengan diameter 400 mm, bentang 51 meter, dan Pembangunan Bangunan Sumber Daya Baku (SDB) Lhoksukon II. Instalasi jaringan perpipaan HDPE diameter 315 mm sepanjang 2.587 meter di Lhoksukon, Instalasi jaringan perpipaan HDPE diameter 200 mm sepanjang 2.285 meter di Booster Seunuddon, Pengadaan dan pemasangan meter induk, dan Pengadaan dan pemasangan pompa booster berkapasitas 30 L/detik di Matang Bayu.

Sedangkan DDUB Pemkab Aceh Utara dimanfaatkan untuk rehabilitasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lhoksukon II dengan kapasitas 150 L/dt, dan pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi di Kecamatan Lhoksukon, Baktiya, Baktiya Barat, dan Seunuddon.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti menyampaikan bahwa pencapaian target bidang air minum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menunjukkan hasil yang signifikan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menyebutkan, akses air minum layak telah mencapai 91,72 persen, dengan akses air minum perpipaan sebesar 19,78 persen, dan akses air minum aman berdasarkan Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKA-MRT) tahun 2020 sebesar 11,80 persen.

Wamen juga menekankan pentingnya penerapan Prinsip 4K dalam penyediaan air minum, yakni kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan, guna memastikan masyarakat mendapatkan akses yang memadai terhadap pasokan air minum berkualitas.

Program NUWSP telah menjadi inisiatif nasional untuk mendukung penyediaan air minum perkotaan yang inovatif dan berkelanjutan. NUWSP bertujuan memperluas cakupan layanan air minum serta meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah (Pemda) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam mengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Fokusnya diarahkan pada pengembangan jaringan perpipaan air minum yang dikelola oleh PDAM di berbagai daerah.  [R25]