Dosen Unimal Kembangkan Model Social Network Analysis untuk Deteksi Jaringan Kriminal

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Agu 9, 2024 01:25
0

Dosen Unimal Kembangkan Model Social Network Analysis untuk Deteksi Jaringan Kriminal

Lhokseumawe - Tim peneliti dari Universitas Malikussaleh (Unimal) sedang mengembangkan model Social Network Analysis (SNA) untuk mendeteksi dan memvisualisasikan jaringan kriminal berbasis data panggilan telepon. Penelitian ini didanai oleh program Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth Project in Indonesia (AKSI-ADB) tahun anggaran 2024.
Penelitian yang dipimpin oleh Said Fadlan Anshari, S.Kom., M.Kom., melibatkan beberapa peneliti lainnya, termasuk Dr. Eng. Muhammad Fikry, S.Kom., M.Kom dan Rizki Suwanda, S.T., M.Kom., serta dua mahasiswa Teknik Informatika, Zharif Athaya Andarfi dan Muhammad Adhiguna Hasibuan. “Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi analisis jaringan sosial guna mengidentifikasi pola komunikasi dalam jaringan kriminal yang terorganisir,” ujar Said Fadlan.
Proyek ini menggunakan data call data records (CDR) dari jaringan telepon GSM sebagai objek utama penelitian. Data tersebut mencakup informasi penting seperti nomor telepon, durasi panggilan, dan jumlah interaksi. Data ini akan diolah menggunakan perangkat lunak seperti Gephi dan FNA Lab untuk menghasilkan visualisasi jaringan kriminal yang terstruktur.
Mengungkap Pola Jaringan Kriminal
Metode SNA memungkinkan tim peneliti untuk mengidentifikasi individu yang menjadi aktor sentral dalam jaringan kriminal. “Dengan alat ini, kami dapat melihat pola hubungan dan mendeteksi siapa yang memiliki peran penting, seperti penghubung utama dalam jaringan,” tambah Said. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membantu lembaga penegak hukum mengungkap kejahatan terorganisir.


Dampak Penelitian pada Dunia Hukum
Dalam implementasinya, penelitian ini tidak hanya berfokus pada bidang sains dan teknologi tetapi juga memberikan kontribusi pada sektor hukum. “Teknologi ini memungkinkan pihak berwenang untuk memanfaatkan data telekomunikasi sebagai alat bantu investigasi,” jelas Dr. Eng. Muhammad Fikry, S.Kom., M.Kom salah satu anggota tim.
Penelitian ini juga membuka peluang kolaborasi antara akademisi, industri telekomunikasi, dan lembaga penegak hukum. Dengan model yang dihasilkan, pihak terkait dapat memanfaatkannya untuk memonitor aktivitas komunikasi yang mencurigakan secara efisien dan akurat.


Harapan dan Langkah ke Depan
Tim peneliti berharap model ini dapat diadopsi secara luas di berbagai institusi penegak hukum di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi landasan bagi studi lanjutan yang berfokus pada analisis data besar (big data) untuk mendukung pengembangan sistem keamanan nasional.
Dengan potensi besar dalam mendeteksi jaringan kriminal, Universitas Malikussaleh terus membuktikan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata terhadap penyelesaian masalah-masalah krusial di masyarakat. Tim peneliti optimis bahwa hasil penelitian ini akan memberikan manfaat signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terkendali.