Berkah Pedagang Minuman Segar di Bulan Ramadhan

Berkah Pedagang Minuman Segar di Bulan Ramadhan
Fadli, pedagang minuman kelapa muda dan tebu saat melayani para pembeli - Foto : Nanda Al Bintang
Berkah Pedagang Minuman Segar di Bulan Ramadhan

LHOKSEUMAWE – Memasuki Bulan Ramadhan tahun ini, permintaan minuman kelapa muda dan tebu meningkat tajam. Kondisi ini terlihat di areal jajananan seputaran Stadion Tunas Kota Lhokseumawe.

Fadli (42), salah satu pedagang minuman kelapa muda dan tebu mengatakan bahwa hari pertama puasa, jumlah kelapa muda dan tebu yang terjual meningkat dari hari biasanya.

Untuk menjaga kekosongan tebu, ia pun telah mempersiapkan jauh-jauh hari dengan menanam tebu di kebun miliknya. Sedangkan kelapa muda dipasok langsung oleh para agen yang siap diantar ke lokasi tempat berjualan.

“Hari ini, kelapa muda sudah laku 150 buah buah. air tebu sudah saya peras sekitar 80 batang. Sementara, hari-hari biasa tidak sebanyak itu” ungkapnya (03/04)

Ia juga menambahkan, “didasari pengalaman tahun lalu, dimana sering kosong persediaan tebu dari pemasok. Untuk bulan puasa tahun ini, saya sudah mempersiapkan tebu dengan menanam sendiri”   

Sementara, Jefri (40) warga Gampong (Desa_red) Keude Cunda salah satu pembeli air tebu mengutarakan, “kami membeli air tebu karena minuman ini rasanya segar dan alami sangat diminati anak-anak saya dengan harga sangat terjangkau”

Bila anda mau mencicipi minuman segar ini, cukup membayar Rp. 6 ribu untuk segelas kelapa muda dingin. Sementara, air tebu hanya dibandrol Rp. 3 ribu pergelasnya dan 2 gelasnya cukup membayar Rp. 5 ribu saja.

Hasil amatan marjinal.id, Fadli tidak saja menjajakan minuman segar kelapa muda dan air tebu, namun ia juga menjual peralatan masak tradisional berbahan gerabah atau tanah liat yang dipasok langsung dari Bireuen. Harga peralatan memasak tradisional berkisar Rp. 25 ribu hingga Rp. 100 ribu.

Ponnidi (69), warga Gampong Pusong ditemui marjinal.id saat sedang membeli peralatan masak tanah liat yang akan digunakannya, untuk merebus rempah-rempah sebagai obat-obatan herbal dalam bentuk minuman jamu.

“Untuk merebus rempah-rempah sebagai bahan dasar minuman jamu, kami sering menggunakan wadah (tungku) dari tanah liat karena mempunyai khasiat tersendiri, bila dibandingkan dengan wadah yang berasal dari aluminium atau bahan lainnya” tutupnya. (NAB)