Memanfaatkan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik
Aek Kanopan- Mahasiswa KKN Kelompok 243 Universitas Malikussaleh melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk diubah menjadi pupuk organik di Desa Parpaudangan, Kab. Labuhan Batu Utara, Kec. Kualuh Hulu, Sumatera Utara (24/10/2020).
Mengambil keputusan untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik setelah mendapatkan informasi dari warga di desa Parpaudangan, Kec Kualuh Hulu, Labura, Sumatera Utara. “Kami mendapatkan informasi bahwa mayoritas warga di desa Parpaudangan memiliki sapi sebagai hewan ternak dan mereka mengeluhkan aroma kotoran sapi yang mengganggu, makanya kami putuskan untuk memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik agar tidak terbuang sia-sia,” ungkap Ketua Kelompok 243, Anju Kurnia Sandy Tanjung, Sabtu (24/10/20).
Selain Anju, Kelompok 243 terdiri dari Eny Elfitha (Psikologi), Mailestari (Teknik Sipil), Dwi Nanda Aulia Situmorang (Agroekoteknologi), dan Sukma Ramadandi (Agribisnis). “Kami mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan ini setelah melakukan pertemuan melalui media zoom dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)” Ujar Eny Elfitha.
“Kegiatan ini juga bermanfaat untuk membantu warga dalam menemukan pupuk dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk keperluan tanaman misalnya saja fenomena yang saat ini terjadi pada ibu-ibu yaitu menanam bunga,” tambah Dwi Nanda Aulia yang dibenarkan oleh Mailestari dan Sukma Ramadandi.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd memberikan motivasi dan semangat kepada mahasiswa yang sedang melakukan KKN, terutama dalam hal pengolahan pupuk kendang menjadi pupuk organik ini bisa mengantisipasi warga dari kekurangan pupuk khusunya bagi masyarakat desa Parpaudangan dan ibu-ibu yang sedang giat-giatnya menanam bunga.
Seorang ibu rumah tangga, Maysaroh mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kelompok 243, “kegiatan ini sangat bermanfaat saat ini terutama untuk ibu-ibu dalam memelihara bunga-bunganya,” tuturnya