Yayasan Jinoe Gelar Pelatihan di 10 Daerah, 250 Pemuda Aceh Siap Jadi Duta Perdamaian

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Jul 24, 2024 12:23
0

Yayasan Jinoe Gelar Pelatihan di 10 Daerah, 250 Pemuda Aceh Siap Jadi Duta Perdamaian

LHOKSEUMAWE – Yayasan Jaring Inovasi Nanggroe (Jinoe) kembali menunjukkan komitmennya dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi di Provinsi Aceh dengan mengadakan Pelatihan Youthocracy (Youth Peacebuilding Initiative for Strengthening Tolerance and Democracy) bagi 250 pemuda Aceh.

Pelatihan yang didukung oleh Indika Foundation dan Yayasan Kita Bhinneka Tunggal Ika ini digelar untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan dan nilai-nilai toleransi serta demokrasi di kalangan pemuda Aceh di sepuluh kabupaten/kota di Aceh.

Adapun daerah tersebut adalah Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Aceh Besar. Program ini digelar sejak 20 Juli hingga 4 Agustus 2024.

Program Manager Youthocracy Yayasan Jinoe, Ramadhan, S.Sos mengatakan bahwa pelatihan ini digelar untuk memastikan bahwa pemuda Aceh memiliki fondasi yang kuat dalam nilai-nilai perdamaian, toleransi dan demokrasi di Aceh.

"Kami sangat bangga dengan antusiasme dan semangat para pemuda yang ikut serta dalam pelatihan ini. Mereka menunjukkan bahwa generasi muda Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perdamaian di daerahnya” Ujarnya.

Dalam pelatihan ini, peserta terlibat dalam berbagai sesi interaktif, diskusi, dan simulasi. Topik-topik yang dibahas antara lain memupuk empati, dialog antarbudaya, menjadi penggerak perdamaian dan partisipasi pemuda dalam proses pengambilan keputusan. Narasumber pada kegiatan ini adalah para Penggerak Perdamaian yang telah dilatih sebelumnya oleh Yayasan JINOE dan para akademisi muda profesional.

”Para peserta juga diajak berdiskusi untuk memetakan berbagai masalah intoleransi, kekerasan, dan tantangan demokrasi yang terjadi di masing-masing daerah mereka. Lalu kemudian merancang solusi dari masalah tersebutnya yang nantinya akan diserahkan kepada pemangku kebijakan terkait” Ujar lulusan Program Studi Sosiologi Universitas Syiah Kuala ini.

Direktur Eksekutif Yayasan Jinoe, Fachrurrazi, S.I.Kom., menambahkan, bahwa inisiatif ini adalah bagian dari upaya jangka panjang Yayasan Jinoe untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan damai di Aceh.

”Dengan pelatihan ini, Yayasan Jinoe berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan Aceh yang lebih toleran dan damai melalui peran aktif generasi muda Aceh” Ujarnya.

Fachrurrazi juga berharap program Youthocracy ini dapat menjadi inspirasi bagi pemuda di daerah lain untuk terlibat aktif dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi di komunitasnya masing-masing.

”Dengan meningkatnya partisipasi pemuda, kami yakin Aceh akan menjadi provinsi yang semakin damai dan demokratis di masa mendatang," tambah Fachrurrazi.

Salah satu peserta dari Kota Langsa, Yemima, mengungkapkan selain pemaparan materi dan diskusi, pelatihan ini juga menggali perspektif dan pengalaman langsung dari para peserta.

"Selama ini saya kurang terlibat dalam isu-isu perdamaian dan toleransi di Aceh. Tapi setelah mengikuti pelatihan ini, saya jadi termotivasi untuk lebih aktif berpartisipasi dan berkontribusi. Saya ingin menularkan semangat dan pengetahuan yang saya dapat kepada teman-teman pemuda lainnya di Kota Langsa." Tutupnya.

Yayasan Jinoe sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk dan digerakkan oleh sekelompok anak muda yang berbasis di Kota Lhokseumawe yang mempunyai misi untuk menjadi platform peningkatan kapasitas pemuda untuk mempersiapkan Generasi Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian. Hingga kini program-program Yayasan JINOE telah berdampak kepada lebih dari 1250 pemuda.