Wali Kota Lhokseumawe Buka Pelatihan Keterampilan Kerja, Tegaskan Prioritas Tenaga Kerja Lokal
LHOKSEUMAWE – Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH., membuka secara resmi pelatihan keterampilan kerja berbasis klaster kompetensi yang difokuskan pada sektor minyak dan gas bumi (migas). Program ini diinisiasi oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Lhokseumawe, dan digelar pada Rabu (30/07/25).
Dalam sambutannya, Dr. Sayuti menegaskan komitmen Pemerintah Kota untuk menurunkan tingkat pengangguran serta mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam berbagai proyek nasional yang akan dilaksanakan di wilayah tersebut.
“Lhokseumawe saat ini mencatatkan angka pengangguran tertinggi di Provinsi Aceh. Ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama, terlebih kota ini dikenal sebagai pusat industri migas,” kata Sayuti.
Ia menjelaskan bahwa Provinsi Aceh memiliki potensi cadangan gas yang sangat besar, salah satunya berada di lepas pantai sekitar 80 kilometer dari garis pantai Lhokseumawe. “Proses pengolahan gas tersebut akan dilakukan di sini, bukan di daerah lain. Ini kesempatan emas yang tidak boleh kita lewatkan,” ujarnya.
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari program prioritas Pemerintah Kota, yakni Ruang Kreatif Pemuda, yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing generasi muda agar siap memasuki dunia kerja, khususnya di sektor industri dan proyek-proyek strategis.
“Saya menginginkan pelatihan-pelatihan seperti ini dibiayai oleh pihak ketiga, seperti Mubadala, bukan lagi mengandalkan dana dari APBK. Insya Allah, Presiden Direktur Mubadala mendukung hal ini,” lanjutnya.
Sayuti juga menyampaikan bahwa hasil pra-studi kelayakan dari Kementerian ESDM menunjukkan Lhokseumawe masuk dalam daftar 18 lokasi nasional untuk pembangunan kilang minyak (oil refinery), sebagai bagian dari proyek hilirisasi energi yang akan menggelontorkan investasi hingga Rp160 triliun di seluruh Indonesia.
Ia pun mendorong peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius, karena ke depan akan banyak peluang kerja yang terbuka. “Saya akan berupaya semaksimal mungkin agar putra-putri daerah kita menjadi prioritas dalam rekrutmen tenaga kerja,” tegasnya.
Sebagai penutup, Wali Kota menyampaikan targetnya bahwa 80 persen tenaga kerja dalam proyek hilirisasi dan energi di Lhokseumawe harus berasal dari masyarakat setempat.
“Kita tidak boleh lagi menjadi penonton di tanah sendiri. Sumber daya alam melimpah harus diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia. Saya akan terus mengawal ini sampai benar-benar terwujud,” pungkasnya.

