Pengurus IODI Aceh Terbentuk, Khairul Riza Terpilih Jadi Ketua

BANDA ACEH - Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Aceh resmi terbentuk setelah digelarnya Musyawarah Pembentukan IODI Aceh masa bakti 2022-2026 di Hotel Seventeen, Banda Aceh, Kamis (12/5).
Dalam musyawarah tersebut, Khairul Riza terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengprov IODI Aceh masa bakti 2022-2026.
Musyawarah pembentukan pengurus itu dihadiri oleh Wakil Sekretaris Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Nasruddin Syah, dan Sekjen Pengurus Pusat IODI, Ni Made Suparmi secara virtual zoom.
Musyawarah pembentukan diawali dengan pembacaan tata tertib (Tatib) oleh Steering Committee (SC), Vhodzan Adzima, Samsul Bahri (Sarjev), Nanda Haufi Mulqi, dan Nainunis selaku Ketua Pembentukan Pengprov IODI Aceh, yang selanjutnya juga ditetapkan sebagai pimpinan dan anggota sidang.
Setelah pembacaan tatib, sidang dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Pengprov IODI Aceh. Dalam musyawarah itu pun, hanya satu nama yang muncul dan diusulkan menjadi Ketua Pengprov IODI Aceh, yakni Khairul Riza.
"Apakah ada nama lain yang diusulkan," tanya Vhodzan Adzima selaku pimpinan sidang.
Semua peserta musyawarah menjawab tidak. "Jika tidak, maka kita tetapkan Saudara Khairul Riza sebagai Ketua Pengprov IODI Aceh masa bakti 2022-2026," kata Vhodzan.
Pada kesempatan itu juga, dengan terpilihnya Khairul Riza sebagai Ketua Pengprov IODI Aceh ditandai juga penyerahan berkas dari Pimpinan Sidang kepada Khairul Riza, selanjutnya langsung memilih tiga nama sebagai tim formator yang nantinya akan menyusun pengurus.
Dalam sambutannya, Khairul Riza menyampaikan terima kasih kepada semua peserta yang telah mempercayakan dirinya menakhodai Pengprov IODI Aceh masa bakti 2022-2026 mendatang. Khairul juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Nainunis selaku Ketua Caratacer Pengprov IODI Aceh.
"Saya bersyukur, pembentukan pengurus IODI Aceh ini terlaksana dengan baik. Ini sebuah perjuangan luar biasa sehingga terbentuk musprov sesuai AD/ART," katanya.
Ke depan, sambung Khairul, Pengprov IODI Aceh dapat menjadi wadah bagi atlet dan juga bibit-bibit muda dalam meremajakan olahraga dancesport di Aceh. Karena di Aceh, selain ada breaking, hip-hop, juga ada tradisional dance. Dengan adanya IODI Aceh kita akan menjaring talenta-talenta lainnya yang siap menjadi atlet profesional dalam cabang olah raga (cabor) ini.
Khairul juga berharap, atlet Aceh bisa mewakili cabor breakdance pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2024 termasuk Olimpic di Prancis.
"Semoga kita bisa menyumbang emas dan bisa ikut seleksi nasional untuk event-event olahraga di luar negeri," tutupnya.
Untuk diketahui, IODI adalah organisasi yang membidangi pengelolaan cabang olahraga dancesport yang ada dalam wadah KONI. Olahraga dance saat ini juga merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang bergengsi, termasuk PON. (Nanda AB)