Pemilukada: Panduan Islam untuk Memilih Pemimpin
Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) adalah momen penting bagi masyarakat untuk menentukan pemimpin yang akan membawa perubahan dan kemajuan. Bagi umat Muslim, memilih pemimpin bukan hanya soal politik, tetapi juga amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami panduan Islam dalam memilih pemimpin yang amanah dan berintegritas.
*Kriteria Pemimpin dalam Islam*
1. *Amanah (Kepercayaan)*
Pemimpin harus memiliki sifat amanah, yaitu dapat dipercaya dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Amanah adalah salah satu sifat yang sangat ditekankan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. *Adil*
Keadilan adalah prinsip utama dalam Islam. Pemimpin harus mampu berlaku adil kepada semua pihak tanpa memandang suku, agama, atau golongan. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan..." (QS. An-Nahl: 90)
3. *Berintegritas*
Integritas mencakup kejujuran, moralitas, dan konsistensi antara perkataan dan perbuatan. Pemimpin yang berintegritas akan selalu berpegang pada prinsip kebenaran dan kejujuran. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji." (HR. Ahmad)
4. *Berilmu dan Bijaksana*
Pemimpin harus memiliki pengetahuan yang cukup dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Ilmu dan hikmah adalah dua hal yang sangat penting dalam kepemimpinan. Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata: 'Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu, akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya).'" (QS. Ar-Rum: 56)
*Langkah-Langkah Memilih Pemimpin yang Amanah dan Berintegritas*
1. *Mengenali Calon Pemimpin*
Pelajari latar belakang, track record, dan visi misi calon pemimpin. Pastikan mereka memiliki rekam jejak yang baik dan sesuai dengan kriteria Islam.
2. *Memperhatikan Program Kerja*
Evaluasi program kerja yang ditawarkan oleh calon pemimpin. Pastikan program tersebut realistis, bermanfaat bagi masyarakat, dan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesejahteraan.
3. *Mengikuti Debat dan Diskusi Publik**l
Ikuti debat dan diskusi publik untuk melihat bagaimana calon pemimpin menjawab pertanyaan dan menangani isu-isu penting. Ini akan memberikan gambaran tentang kemampuan mereka dalam memimpin.
4. *Berkonsultasi dengan Ulama dan Tokoh Masyarakat*
Mintalah pendapat dari ulama dan tokoh masyarakat yang terpercaya. Mereka dapat memberikan pandangan yang objektif dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
5. *Berdoa dan Memohon Petunjuk Allah*
Jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon petunjuk Allah SWT dalam menentukan pilihan. Doa adalah senjata mukmin yang dapat membantu kita dalam mengambil keputusan yang tepat.
*Nasehat dari Tokoh Dunia*
1. *Ali bin Abi Thalib ra*
"Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik."
Nasehat ini mengingatkan kita bahwa ketidakadilan dan kezaliman akan terus berlanjut jika orang-orang baik memilih untuk diam dan tidak bertindak. Dalam konteks Pemilukada, ini berarti pentingnya partisipasi aktif dalam memilih pemimpin yang adil dan amanah.
2. *Syaikh Yusuf Qardhawi (Ketua Asosiasi Internasional Cendekiawan Muslim)*
Setidaknya ada 3 (tiga) cara dalam mempertimbangkan pilihan:
- Jika semuanya baik, pilihlah yang paling banyak kebaikannya.
- Jika ada yang baik dan ada yang buruk, pilihlah yang baik.
- Jika semuanya buruk, pilihlah yang paling sedikit keburukannya.
Panduan ini memberikan cara praktis dalam memilih pemimpin, dengan menekankan pentingnya memilih yang terbaik dari yang ada, bahkan dalam situasi yang sulit.
3. *Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA. M. Phil. (Ketua MIUMI Pusat, putra Pendiri Pesantren Gontor)*
"Jika anda tidak mau ikut pemilu karena kecewa dengan pemerintah & anggota DPR, atau parpol Islam. Itu hak anda. Tapi ingat jika anda & jutaan yang lain tidak ikut pemilu maka jutaan orang fasik, sekuler, liberal, atheis akan ikut pemilu untuk berkuasa dan menguasai kita. Niatlah berbuat baik meskipun hasilnya belum tentu sebaik yang engkau inginkan."
Nasehat ini menekankan pentingnya partisipasi dalam pemilu, meskipun ada kekecewaan terhadap sistem yang ada. Dengan berpartisipasi, kita dapat mencegah orang-orang yang tidak peduli dengan nilai-nilai Islam untuk berkuasa.
4. *Recep Tayyip Erdogan*
"Jika orang Baik tidak ikut terjun ke politik, maka para penjahatlah yang akan mengisinya."
Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa jika orang-orang baik tidak terlibat dalam politik, maka orang-orang yang tidak memiliki integritas akan mengambil alih. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk aktif dalam politik dan memilih pemimpin yang baik.
5. *Necmettin Erbakan*
"Muslim yang tidak peduli Politik akan di pimpin oleh Politikus yang tidak peduli kepada islam."
Nasehat ini menekankan bahwa ketidakpedulian terhadap politik akan mengakibatkan kita dipimpin oleh orang-orang yang tidak peduli dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk peduli dan terlibat dalam politik.
*Kesimpulan*
Memilih pemimpin adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Dengan mengikuti panduan Islam dalam memilih pemimpin yang amanah dan berintegritas, kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih akan membawa kebaikan dan kemajuan bagi masyarakat. Mari kita gunakan hak pilih kita dengan bijak dan bertanggung jawab, demi masa depan yang lebih baik.
Pemilu bukan hanya sekadar sebuah peristiwa demokrasi, tetapi juga refleksi dari amanah yang kita emban sebagai umat Muslim. Sebagai pemilih yang cerdas dan beriman, penting bagi kita untuk memahami kriteria pemimpin yang layak diikuti. Para ulama dan cendekiawan Muslim telah memberikan panduan yang jelas mengenai hal ini, termasuk Ali bin Abi Thalib, Syaikh Yusuf Qardhawi, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Recep Tayyip Erdogan, dan Necmettin Erbakan. Mereka menekankan pentingnya keadilan, amanah, integritas, dan partisipasi aktif dalam politik sebagai syarat utama memilih pemimpin.
Dengan berbekal panduan ini, mari kita menjadi pemilih yang bijak dan bertanggung jawab, serta berdoa agar Allah SWT memberikan petunjuk-Nya dalam menentukan pilihan. Semoga panduan ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam menentukan pilihan pada Pemilukada.