Atasi Sampah Plastik, Pemko Lhokseumawe Gelar Sosialisasi ke Sekolah

LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Asisten I Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe M. Maxsalmina, S.Hi, MH kembali menggiatkan kebersihan melalui sosialisasi Surat Edaran Walikota Lhokseumawe perihal pengurangan penggunaan wadah pembungkus makanan berbahan plastik di lingkungan sekolah, Selasa (20/9/22).
Pelaksanaan sosialisasi itu, berlangsung di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Lhokseumawe dan turut didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan M. Haris, S.Sos, M.Si., dan pihak sekolah setempat.
"Setiap sekolah mewajibkan kepada siswa atau orang tua siswa untuk tidak membawa makanan yang dibungkus dengan menggunakan bahan plastik," adalah salah satu isi dari surat edaran yang menjadi poin penting dalam sosialisasi dihadapan anak didik, para guru dan pengelola kantin sekolah tingkat dasar tersebut.
Asisten I Setdako, Maxsalmina dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi ini dilaksanakan bermaksud untuk mengurangi produksi sampah, dengan mengarahkan kepada siswa untuk menggunakan tumbler atau botol minum dari pada membeli minuman kemasan.
Hal ini katanya, perlu dilakukan untuk mengurangi produksi sampah di Kota Lhokseumawe, sehingga diharapkan nantinya produksi sampah akan berkurang. Bagian Hukum Setdako Lhokseumawe juga sedang menyiapkan Rancangan Qanun (Raqan) Kota Lhokseumawe tentang pengurangan pemakaian plastik dalam wilayah Kota Lhokseumawe.
"Pengurangan penggunaaan kemasan plastik ini juga berlaku bagi kantin yang ada di lingkungan sekolah, sudah ada beberapa kantin yang menerapkan kebijakan ini," ungkap Maxsalmina.
Tim Pemko Lhokseumawe saat mengunjungi kantin sekolah, Foto: Humas Lhokseumawe
Ia menambahkan, Pj. Walikota Lhokseumawe ke depan juga akan memantau langsung pelaksanaan surat edaran tersebut ke setiap sekolah di Kota Lhokseumawe.
"Besar harapan beliau, agar para kepala sekolah dapat bersinergi dalam membangun Kota Lhokseumawe, khususnya pengurangan penggunaan wadah pembungkus makanan berbahan plastik di lingkungan sekolah," pungkas Maxsalmina. [Nanda AB]