Agar Dana BOS Tepat Sasaran, Pendampingan Perencanaan Berbasis Data digelar di SMKN 8 Lhokseumawe
LHOKSEUMAWE - Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bangunan dan Listrik (BBPPMPV-BBL) Medan sebagai perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (UPT-Kemdikbudristek) menggelar pendampingan Perencanaan Berbasis Data (PBD) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Lhokseumawe, Selasa (9/8).
Kegiatan pendampingan ini diikuti 10 sekolah yang terpilih untuk wilayah Aceh Utara dan Lhokseumawe, terdiri atas SMKN 8 Lhokseumawe, SMKN 1 Muara Batu, SMKS Terpadu Babussalam, SMKN 1 Seunuddon, SMKS Terpadu Al Azhar, SMKN 1 Baktiya, SMKN 1 Tanah Jambo Aye, SMKN 1 Dewantara, SMKN 1 Tanah Luas, dan SMKS Nurul Yaqin.
“Pendampingan PBD yang dilaksanakan ini adalah bagian dari satuan pendidikan yang terpilih dari 30 SMKN/SMKS di wilayah Provinsi Aceh. Untuk wilayah Aceh Utara dan Lhokseumawe dipilih 10 sekolah dan pelaksanaannya dipusatkan di SMKN 8 Lhokseumawe,” ujar Kepala SMKN 8 Lhokseumawe Rudi Anshori, S.Pd dalam keterangan tertulis yang dikutip Marjinal.id.
Setiap sekolah, tambah Rudi mengirimkan peserta, terdiri dari kepala sekolah, bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan operator BOS. Keseluruhan kegiatan sangat banyak memberikan manfaat terutama dalam penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan Sekolah (RKAS/ARKAS), sehingga kepala sekolah tidak perlu meraba dan merekayasa terhadap penyusunan RKAS sekolah yang harus dibuat untuk setiap tahunnya.
Kepala SMKN 8 Lhokseumawe Rudi Anshori saat memberi kata sambutannya- Forto: Dok. SMKN 8 Lhokseumawe
“Dengan adanya kegiatan yang dilaksnakan dapat memberikan dampak positif terhadap sekolah yang menjadi peserta kegiatan,” harap Rudi.
Sementara itu, Fasilitator BBPPMPV-BBL Medan Fitriana Pohan, S.Pd, M.Pd mengharapkan peserta mampu menyusun (RKAS/ARKAS) melalui tahapan perencanaan berbasis data yang mengacu dari rapor mutu pendidikan satuan pendidikan tersebut.
Dijelaskannya, pendampingan PBD satuan pendidikan ini merupakan rancangan pengembangan dan perbaikan penggunaan anggaran BOS ke depan, dimana sekolah sasaran dapat merancang RKAS berdasarkan raport mutu sekolah, sehingga arah dan tujuan anggaran sekolah searah dengan perkembangan mutu dari sekolah. Dengan kata lain RKAS bersumber dari kondisi kebutuhan perkembangan sekolah dan bermuara kepada pemenuhan peningkatan mutu sekolah.
“Semangat yang ditampilkan oleh peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat antusias dan sangat komunikatif,” pungkas Fitriana. [Nanda Bintang]