13 SKPK di Aceh Utara Masuk Rapor Merah

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Jun 7, 2023 05:35
0

13 SKPK di Aceh Utara Masuk Rapor Merah
Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi - Foto : Prokopim.Acut

ACEH UTARA - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar Rapat Pimpinan Khusus (Rapimsus) untuk mengevaluasi realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan APBK tahun 2023, hingga posisi 31 Mei 2023.

Kegiatan Rapimsus dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, didampingi oleh Asisten II Setdakab Ir Risawan Bentara, MT yang berlangsung di sebuah cafe kawasan Gunung Salak, jalan lintas KKA - Bener Meriah, Kecamatan Nisam Antara, Rabu, (07/06/23).
  
Rapat yang turut dihadiri oleh para Staf Ahli Bupati, para Asisten, seluruh Kepala SKPK, Sekretaris SKPK, Kabid dan Kasubbag Program, para Kabag Setdakab dan para Camat, diawali dengan pemaparan realisasi program dan penggunaan anggaran oleh setiap Kepala SKPK dan Kemudian dilakukan respons langsung oleh Pj Bupati Azwardi.

Dalam Rapimsus itu terungkap bahwa realisasi pelaksanaan APBK 2023 rata-rata sudah mencapai target yang diharapkan. Secara umum target realisasi fisik pada posisi 31 Mei 2023 diharapkan sebesar 30 persen, dengan realisasi keuangan sebesar 25 persen.

Sejumlah SKPK realisasinya sudah di atas 25 persen dan sebagaian masih dibawah 25 persen dari plafon anggaran yang tersedia dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2023. 
Ada juga sebanyak 13 SKPK masuk dalam kategori merah dengan realisasi APBK-nya dinilai masih tergolong rendah.

Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, pada kesempatan itu meminta SKPK-SKPK yang realisasi anggarannya masih rendah agar terus memacu kinerjanya, sehingga realisasi pada triwulan berikutnya dapat mencapai target.
 
Azwardi mengharapkan pekerjaan yang belum dilakukan tender agar segera ditender, yang belum dibuatkan kontrak agar segera disiapkan kontraknya, yang belum memulai pekerjaan di lapangan agar segera ditindaklanjuti. Begitu juga realisasi keuangan yang belum membayar uang muka (DP) terhadap progres pekerjaan, agar segera dibayar DP-nya sehingga realisasi keuangan menjadi jelas dan terukur.

Khusus untuk kegiatan yang menggunakan sumber anggaran dari dana alokasi khusus (DAK), Azwardi secara khusus meminta agar dikebut realisasinya.
 
"Semua kegiatan yang bersumber anggaran DAK saya minta dikebut realisasinya, anggarannya akan 'mati' pada 21 Juli jika realisasinya tidak  sesuai target yang diharapkan. Ini saya minta perhatian khusus dari kita semua, seluruh SKPK yang mengelola DAK," tegas Azwardi.

Lebih jauh Azwardi mengharapkan agar para pejabat pengelola anggaran, KPA dan PPTK, agar tetap berhati-hati dalam bekerja. Saat ini sudah memasuki tahun-tahun politik, akan ada banyak pihak yang menyoroti terhadap pengelolaan anggaran pemerintah dengan bermacam-macam tujuan.
 
“Jadi, setiap program dan kegiatan agar dilaksanakan sesuai dengan SOP, petunjuk dan ketentuan yang berlaku, serta jalankan tugas, fungsi dan wewenang masing- masing dengan baik.” Pungkas Azwardi.

Kegiatan Rapimsus digelar di kawasan wisata Gunung Salak diharapkan dapat memberikan multiflier effect terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini merupakan bagian dari dukungan Pemerintah Daerah terhadap perputaran ekonomi lokal, khususnya untuk menghidupkan kawasan wisata baru. [Faukas]