Ada Mahasiswa Unimal Bentuk Posko Belajar Siswa di Sumatera Barat

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Nov 20, 2020 12:00
0

Ada Mahasiswa Unimal Bentuk Posko Belajar Siswa di Sumatera Barat
Mahasiswa Unimal Lhokseumawe sedang mengajar siswa SD di salah satu desa dalam Kabupaten Solok Sumatera Barat di Posko Belajar Bersama, Jum'at (20/11) - Foto : Andre

SUMBAR – Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe membentuk posko belajar bersama untuk siswa Sekolah Dasar (SD) hingga (SMA) di Kecamatan Sangir kabupaten Solok Selatan provinsi Sumatera Barat. Posko ini dibentuk akibat terganggunya kegiatan belajar mengajar selama pandemic Covid-19.

Berdasarkan amatan mahasiswa sistem belajar mengajar secara online (daring) yang diterapkan pemerintah sejak beberapa bulan terakhir dinilai kurang efektif, selain sulit dipahami karena konsentrasi terganggu juga banyak siswa yang tidak memiliki telepon genggam (handphone) yang berbasis android sebagai fasilitas utama dalam belajar online dan gangguan jaringan internet khususnya di daerah terpencil.

 Juru bicara mahasiswa Andre Eka Putra menjelaskan, posko belajar bersama ini dilakukan secara rutin di 7 desa dalam kecamatan tersebut, sasarannya siswa SD hingga SMA.

“Posko ini untuk melengkapi kekurangan sistem belajar daring, sekaligus mengedukasi para siswa bagaimana cara belajar online secara efektif” ujar Andre. Jum’at (21/11)

Mahasiswa Fakultas Hukum Unimal tersebut menilai, sistem belajar online kurang efektif, selain sering terjadi gangguan sinyal juga banyak siswa yang tidak memiliki fasilitas sehingga ketinggalan pelajaran.

Berbeda dengan dunia kampus yang menggunakan zoom atau google meets dalam proses belajar mengajar dimana mahasiswa bisa bertatap muka dengan dosen walaupun secara tidak langsung, pola belajar siswa tingkat SD-SMA di kecamatan Sangir hanya memanfaatkan grup whatapps, siswa diberikan materi untuk di tonton atau dibaca  lalu diberikan tugas, kondisi ini melemahkan motivasi belajar siswa.  Pola belajar seperti ini juga menyulitkan siswa memahami mata pelajaran eksakta (ilmu pasti) seperti matematika, fisika, atau kimia.

“untuk melengkapi kekurangan pola belajar online, mereka perlu kita dampingi dan bantu belajar secara tatap muka karena itu kita membentuk posko belajar dengan berbagai mata pelajaran khususnya pelajaran ilmu pasti” lanjut dia.

Andre bersama dua rekannya yang lain, Riska Mulya Shari mahasiswi prodi Ekonomi Pembangunan dan  Rifda Hayati mahasiswai prodi Psikologi, mengajar anak-anak ini secara rutin di 7 desa dalam kecamatan tersebut. Mereka  adalah mahasiswa Unimal asal Sumatera Barat yang pulang kampung mejalankan tugas pengabdian selama satu bulan dalam rangkaian Kuliah Kerja Nyata Balik Kampung atau KKN-BK yaitu skema KKN yang dirancang khusus dimasa pandemic Covid-19. Ketiga mahasiswa tersebut tergabung dalam kelompok 10 yang dibimbing AR Razi, S.T,. M.Cs sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Kegiatan ini di sambut baik oleh para kepala desa setempat, kepala desa Lubuk Gadang Utara Khairul mengakui keberadaan mahasiswa Unimal KKN di kampungnya sangat membantu, karena memang banyak anak-anak di desa ini tidak memiliki telepon genggam berbasis android yang dapat mengakses internet.

“ Walaupun singkat, kami berharap keberadaan mahasiswa ini bisa memberikan pencerahan, karena selama ini memang proses belajar mengajarnya terhambat, selain tidak punya handphone, data internetnya juga lumayan mahal” tutup Khairul. [Rilis 10 KKN-BK/red]