PWA Kecam Tudingan Koordinator Demo di Aceh Utara: “Jangan Asal Bicara”
Aceh Utara – Aksi unjuk rasa ratusan massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Tani Aceh Utara Melawan di depan Kantor Bupati Aceh Utara, Rabu (24/9/25), diwarnai ketegangan setelah koordinator aksi melontarkan pernyataan kontroversial terhadap sejumlah wartawan yang bertugas.
Koordinator aksi, Dwijo Warsito, enggan memberikan keterangan resmi kepada media terkait tuntutan yang disuarakan dalam orasi. Ia justru menuding para jurnalis yang meliput sebagai bagian dari PT Perkebunan Nusantara IV (PN4).
“Semua media yang hadir ini wartawan PN4,” ujar Dwijo dengan nada sinis saat dimintai konfirmasi seusai aksi.
Pernyataan tersebut sontak menuai reaksi keras dari kalangan jurnalis. Ketua Umum dan Harian Dewan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Aceh (DPP-PWA), Maimun Asnawi–Armiadi AM, meminta Dwijo segera mengklarifikasi ucapannya dan menyertakan bukti.
“Jangan asal bicara. Kalau menuding wartawan, harus ada bukti yang jelas,” tegas Maimun Asnawi, S.Hi., M.Kom.I dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (24/9).
Ia menambahkan, isu yang terjadi antara masyarakat Cot Girek dengan perusahaan perkebunan bisa menjadi perhatian publik justru karena kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan secara independen dan profesional.
“Wartawanlah yang membawa persoalan ini ke ruang publik. Tapi sekarang, koordinator aksi malah melecehkan profesi wartawan. Ini jelas bertentangan dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, yang menegaskan bahwa pers adalah pilar keempat demokrasi dan berfungsi sebagai kontrol sosial,” imbuhnya.
Insiden ini memantik keprihatinan banyak kalangan dan memunculkan perdebatan lebih luas tentang pentingnya perlindungan terhadap kebebasan pers di tengah dinamika konflik kepentingan antara masyarakat dan perusahaan.[]
