Rembuk Stunting Dibuka. Ini Angka Stunting Di Kota Lhokseumawe

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Nov 2, 2022 02:44
0

Rembuk Stunting Dibuka. Ini Angka Stunting Di Kota Lhokseumawe
Penandatanganan Dokumen Rembuk Stunting, bentuk komitmen Pemko Lhokseumawe dalam penanganan Kasus Stunting di Indonesia - Foto: Dok. Humas Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE - “Kendati Rembuk Stunting di Kota Lhokseumawe agak sedikit terlambat. Seharusnya sudah dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya, maka harus segera dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam penanganan kasus Stunting di Kota Lhokseumawe”.

Arahan itu disampaikan Penjabat Walikota Dr. Imran saat membuka Rembuk Stunting Tingkat Kota Lhokseumawe di Aula Setdako Lhokseumawe, Selasa (1/11).

Ia juga menegaskan, angka dan data terkait Stunting di Kota Lhokseumawe harus diperbaiki secara benar dan faktual. Optimalkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang biasanya dibuka sebulan sekali. Lakukan dua kali sebulan, bila perlu setiap minggu agar  desa-desa yang terindikasi tanda-tanda stunting tertanggani dengan baik.

Penandatanganan komitmen bersama dalam penanganan kasus Stunting di Kota Lhokseumawe - Foto: Ist.

“Stunting ini berbeda dengan gizi buruk dan kekurangan gizi, hal ini yang harus dipahami dari awal. Stunting ini adalah masa-masa emas yang harus dijaga jangan sampai terkena stunting, yaitu seribu hari masa awal kehidupan, yakni dari masa kehamilan hingga usia bayi dua tahun.” ungkap Imran pada kesempatan itu.

Sebutnya, setelah rembuk Stunting ini, akan dirumuskan langkah-langkah dan perlibatan elemen-elemen masyarakat mulai dari Keuchik, Camat, serta unsur Forkopimda.

Dilansir dari laman resmi United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia, Stunting adalah bertubuh pendek, kondisi ini dikarenakan kegagalan untuk mencapai potensi pertumbuhan seseorang – disebabkan oleh malnutrisi kronis dan penyakit berulang selama masa kanak-kanak. Hal ini dapat membatasi kapasitas fisik dan kognitif anak secara permanen dan menyebabkan kerusakan yang lama.

Berdasarkan data yang dihimpun marjinal.id, angka Stunting di Kota Lhokseumawe  berjumlah 831balita yang tersebar di 4 kecamatan.

“Benar.  Per-19 Oktober 2022, total Sunting di Kota Lhokseumawe berjumlah 831balita,” tegas Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Mirdha Ihsan, S.Stp (2/11/)

Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) itu menjelaskan, total angka Stunting tersebut merupakan data yang bersumber dari masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) di Kota Lhokseumawe.

Puskesmas Banda Sakti; 80 balita, Puskesmas Mon Geudong; 63 balita, Puskesmas Muara Dua; 135 balita, Puskesmas Kandang; 141 balita, Puskesmas Muara Satu; 267 balita, Puskesmas Blang Mangat; 101 balita dan Puskesmas Blang Cut; 44 Balita.

Turut hadir pada acara itu, Sekretaris Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Aceh, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Lhokseumawe, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para stakeholder terkait, serta para tamu undangan lainnya. [NAB]