Silaturahmi dengan Pj. Walikota Lhokseumawe ; Isu Narkoba Mencuat, Sikap OKP Tak Jelas

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Sep 14, 2022 04:44
0

Silaturahmi dengan Pj. Walikota Lhokseumawe ; Isu Narkoba Mencuat, Sikap OKP Tak Jelas
Kotua Forum Ketua Pemuda Muara Dua Kota Lhokseumawe Edi Maulana - Foto : Ist.

LHOKSEUMAWE – Organisasi Kepemudan (OKP) di Kota Lhokseumawe belum mengambil peran strategis dalam penanganan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kota Lhokseumawe, padahal masalah narkoba sudah pada tingkat memprihatinkan di wilayah ini bahkan masuk daftar kawasan rawan nasional dalam catatan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Isu tersebut menjadi bahasan alot dalam pertemuan silaturahmi Pj. Walikota Lhokseumawe dengan sejumlah OKP di aula kantor Walikota, Rabu (14/9/22).

Sejumlah OKP yang hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Pancasila, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lhokseumawe, Karang Taruna, Srikandi, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lhokseumawe dan perwakilan Ketua Pemuda Gampong dari Banda Sakti, Muara Dua , Muara Satu dan Blang Mangat serta beberapa OKP lainnya.

Korban narkoba di Kota Lhokseumawe sebagian besar dari kalangan pemuda, sayangnya sejauh ini sikap OKP masih sebatas dukungan moral belum ada gerakan massif, pertemuan silaturahmi yang diinisiasi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Lhokseumawe tersebut diharapkan bisa menjadi moment untuk menyatukan para pemuda dari berbagai element.

Selain masalah narkoba dalam diskusi terbuka dengan Pj. Walikota tersebut juga mencuat masalah perhatian pemerintah yang dinilai masih memandang sebelah mata peran ketua Pemuda di gampong-gampong.

“Padahal tugas dan peran ketua Pemuda di gampong, tak jauh beda dengan kerja Geuchik, mulai dari masalah narkoba, kriminal, tawuran, sampai kemalinganpun di urus ketua pemuda” ujar Edi Maulana, ketua Forum Ketua Pemuda Muara Dua.

Namun menurut Edi, perhatian kepada Ketua Pemuda di Gampong tak seindah perhatian pemerintah kepada aparatur desa lain seperti para Kaur, Kepala dusun dan Imam.  

Ketua Pemuda Gampong tak mempermasalahkan Jerih, karena menjadi ketua pemuda memang harus Ikhlas mengabdi untuk kepentingan masyarakat, namun sering kali jika ada masalah di Gampong Pemuda di minta mengambil peran, namun kapasitasnya tak pernah dikembangkan, contohnya setiap tahun ada Bimtek, Sekdes, Bendahara dan Geuchik, namun tak pernah ada upaya dari pemerintah Kota untuk membuat program Bimtek, studi banding  atau apapun program yang bisa mendukung peningkatan kapasitas Ketua Pemuda Gampong, timpal Fauzan Ketua Forum Ketua Pemuda Muara Satu.

Edi Maulana juga mengusulkan kepada Pj. Walikota Lhokseumawe agar produk olahan Lele bisa menjadi ikon khas Kota Lhokseumawe sebagai buah tangan karena menurut dia Kota Lhokseumawe hanya terkenal dengan julukan Petro Dollar namun khasnya tidak ada. Problem utama pemuda di gampong adalah tidak adanya lapangan pekerjaan alias pengangguran, jika sepakat olahan Lele sebagai Ikon akan terbuka peluang usaha yang lebih luas  karena banyak sisi yang bisa di olah.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Lhokseumawe Saiful Basri menyoroti tempat wisata Pantai Jagu (Jawa Hagu) di Kecamatan Banda Sakti, ia menyarankan agar namanya diubah menjadi Pantai Teluk Samawi sesuai dengan sejarahnya.

Saiful Juga mengapresiasi gerak cepat Pj Walikota, yang belum 2 bulan menjabat dinilainya sudah menunjukan hasil dalam penanganan sampah, harapannya Lhokseumawe bisa kembali meraih Adipura.

Foto : Humas Kota Lhokseumawe

Pj. Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si., MA., Cd. menanggapi dengan santai keluh kesah dan Ide para pemuda yang tergabung dalam OKP dan Ormas, semua masukan dijadikan catatan dan dinilainya sebagai bagian partisipasi warga kota mendukung perubahan ke arah yang lebih baik.

Ia membuka ruang yang selebar-lebarnya kepada para pemuda untuk memberikan masukan termasuk kritik yang konstruktif untuk membangunan Kota yang menjadi milik bersama dan mengharap dukungan kaum muda selama menjalankan tugas sebagai penjabat Walikota.

“Peran aktif pemuda menjadi elemen penting dalam mendukung setiap lini kebijakan dan program pemerintahan,”  ujar Pj. Walikota Lhokseumawe

Dikatakan, OKP dan Ormas merupakan tempat berhimpunnya kaum intelektual muda yang kreatif dan mempunyai inovasi-inovasi pembangunan sehingga diperlukan sinergi dengan pemerintah daerah.

“Kota Lhokseumawe butuh lompatan dan butuh usaha yang lebih dari biasa agar mampu sejajar dengan kota-kota lainnya di Indonesia dan tentunya perlu peran para pemuda di dalamnya”

Oleh karena itu, Imran mengharapkan Jajaran OKP dan Ormas di Kota Lhokseumawe dapat terus bersinergi dan melakukan dialog dengannya. Dengan demikian, akan muncul berbagai ide dan masukan-masukan yang member dampak positif terhadap kemajuan Kota Lhokseumawe.

Dalam pertemuan tersebut Pj. Walikoto Lhokseumawe di dampingi Kepala Kesbangpol Lhokseumawe Drs. Zulkifli, M.S.M., Kepala Disporapar Kota Lhokseumawe Ramli., S.Sos., M.Kes dan Kabid Pemuda Disporapar Lhokseumawe, Husnul Fikar, S.E.

[R25]