Dosen Unimal Gelar Pelatihan untuk UMKM dan Parenting di Lhokseumawe
LHOKSEUMAWE – Dosen Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dan Parenting kepada sekelompok masyarakat Ulee Jalan Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, berlangsung dua hari, 24 hingga 25 Agustus 2024.
Ketua Tim Pelaksana kegiatan Dr. Faisal Matriadi, SE., M.Si., mengatakan pelatihan ini penting dilaksanakan mengingat isu kemiskinan dan stunting masih menjadi masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini
“Karena itu kami berinisiatif untuk melaksanakan pelatihan sebagai wujud partisipasi kampus melibatkan diri dalam pembangunan di Kota Lhokseumawe, ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang menjadi salah satu pilar Tri Dharma perguruan tinggi” ungkap Faisal, Sabtu (24/8/24) saat pembukaan acara.
Selain Dr. Faisal Matriadi kegiatan ini juga melibatkan para akademisi di antaranya Prof. Dr. Saifudin, S.Pdi., MA, Dr. Mariyudi, SE.,MM, Dr. Ikramuddin, SE.,M.Si dan Dr. Em Yusuf Iis, SE.,M.Si.
Faisal menjelaskan kemiskinan adalah kondisi rendahnya pendapatan yang menyebabkan kualitas hidup menjadi rendah sedangkan stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
“ Stunting dan kemiskinan sangat erat kaitannya, penyebab utama stunting adalah malnutrisi pada ibu hamil dan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak, pola hidup yang sehat serta sistem makanan yang memiliki keseimbangan antara protein dan juga zat zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia adalah aspek yang harus diperhatikan oleh ibu ibu hamil dan juga pasca lahiran, dalam kondisi miskin tentu kebutuhan itu tak bisa dipenuhi” lanjut Faisal.
Ketidakmampuan memenuhi standar Nutrisi itu bisa disebabkan oleh faktor ekonomi karena kurangnya sumber pendapatan untuk membeli berbagai jenis makanan yang memiliki kecukupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sumber pendapatan erat kaitannya dengan ketrampilan dan pendidikan yang berdampak pada kemampuan masuk dunia kerja dan dunia usaha.
Semakin tinggi ketrampilan dan pendidikan seseorang maka semakin besar peluang orang tersebut untuk menghasilkan pendapatan yang layak.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, dunia kerja semakin sempit, wirausaha bisa dijadikan pilhan untuk menghadapi persaingan dunia kerja, dalam hal ini kata Faisal mengembangkan UMKM yang mungkin terjangkau oleh masyarakat kalangan bawah namun mereka juga harus memiliki bekal yang cukup untuk mengembangkan UMKM tersebut, jika tidak maka sama dengan mengisi air di keranjang.
“Jika tidak memiliki keterampilan, maka sebesar apapun modal yang dikucurkan pemerintah hasilnya tetaplah Zonk” ujar Faisal.
Lebih jauh disebutkan, kemiskinan selain berdampak pada kesehatan juga berdampak buruk pada keamanan dan ketertiban masyarakat.
Faisal mensinyalir, timbulnya kriminal dikalangan remaja dan anak-anak di Kota Lhokseumawe, bisa jadi ada kaitannya dengan kemiskinan. Untuk membuktikan hal ini pihaknya akan melakukan kajian mendalam di kesempatan lain.
Kerena itu menurut dia, pihaknya menggelar pelatihan UMKM dan Parenting sebagai upaya untuk membuka wawasan baik menyangkut pola Asuh maupun peluang-peluang untuk menambah pendapatan melalui UMKM.
Terkait stunting Faisal menjelaskan, selain faktor ekonomi bisa juga dapat disebabkan oleh pemahaman yang rendah terhadap makanan yang bernutrisi yang ditandai dengan pola makan yang salah dan tidak memenuhi standar gizi.
Tujuan program ini adalah menyiapkan orang tua agar paham terhadap asupan makan yang baik bagi bayinya agar terhindar dari stunting.
Menurut Faisal pelatihan UMKM dan Parenting ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan dan stunting dengan melibatkan kaum ibu, remaja putri calon ibu, remaja putra dan kepala rumah tangga dengan harapan berkembangnya pelaku UMKM di Ulee Jalan yang mampu meningkatkan pendapatan. Meningkatnya pemahamam kaum ibu dan remaja putri pranikah terkait pentingnya nutrisi masa pertumbuhan, mendorong peran ibu dalam pembentukan karakter anak sehingga tidak terlibat kriminal dan kenakalan remaja
“Kami menggunakan metode Collaborative Decision Making: Community-Based Methods dengan pendekatan SARAR atau pendekatan partisipatif, khusus ditujukan memberikan pemahaman tentang bagaiamana upaya keluar dari zona kemiskinan dengan memanfaatkan berbagai kegiatan usaha home industry atau usaha berskala kecil, penting pemberian asupan gizi dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan para bayi agar terhindar dari stunting dan memperkuat kapasitas lokal” pungkas Fasial. [*]
Editor : zulsyarif