Mediasi Gagal, PAG di Demo Warga Lingkungan
LHOKSEUMAWE - Kesepakatan satu meja antara warga lingkungan dengan proyek vital PT. Perta Arun Gas (PAG) terkait penerimaan tenaga kerja lingkungan dan dana Corporate Social Responsibility (CSR) menemui Jalan buntu, tampaknya masalah ini akan berakhir di meja hijau.
Kuasa Hukum warga lingkungan dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Ibnu Sina mengatakan akan melaporkan sekaligus menyerahkan penanganan kasus ini ke YARA pusat guna dilakukan investigasi.
Soal apakah PT.PAG melanggar peraturan ketenaga kerjaan, Ibnu nengungkapkan, pihaknya akan menyampaikan hal itu ke YARA pusat, yaitu perihalnya Tanggung jawab sosial lingkungan pabrik (TJSL) dan penanganan tenaga kerja lokal sesuai surat walikota nomor 33/9/ 2022, Peraturan Walikota nimor 42 tahun 2020, dan Qanun kota Lhokseumawe nomor 6 tahun 2018.
Hal tersebut disampaikan Ibnusina Jum’at (11/8/23) saat lanjutan aksi demo susulan warga di kawasan pabrik PT.PAG Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Pemko Lhokseumawe.
7 buitr petisi warga diajukan 31 juli 2023, akhirnya 2 butir yang coba disepakati, dan di mediasi di ruang pertemuan Setdako Kota Lhokseumawe.
Dalam pertemuan itu langsung di hadiri masing-masing pihak.
Ketua DPRK dan Sekdako Lhokseumawe dari pihak pemerintah Kota sedangkan PAG diwakili Humasnya Iskandarsyah sementara dari pihak warga Muara Satu hadir Ketua Forum Geuchik Razali, ketua forum pemuda Fauzan dan Koordinator aksi T. Muhklis, dan YARA selaku Mediator.
Dalam pertemuan sebelumnya di kantor Walikota PT. PAG diminta bersedia menyerahkan persoalan penerimanaan tenaga kerja lokal, tenaga kerja lingkungan juga CSR kepada Pemerintah Kota untuk disepakati. Namun sampai dengan kemarin kamis (10/8/23) belum membuahkan hasil. Hingga berujung demo warga ke pabrik terminal gas itu.
Ribuan pendemo yang turun ke depan kantor PAG menumpahkan kekesalannya dengan membakar ban.
Di tengah aksi itu, pihak manajemen kembali duduk satu meja dengan beberapa perwakilan dikawal LSM YARA.
“Masih sepeti di awal, tidak ada hasilnya padahal sudah dijanjikan akan dibahas legal di tingkat pusat, dan berharap mereka membahas Notulensi, kenapa muncul aksi demo ini karena seminggu usai rapat belum juga ada kesepakatan yang ditandatangani, tidak jelas apakah menyangkut masalah redaksional atau ada sesuatu yang sengaja ditutup tutupi.” jelas Ibnu Sina.
Humas PT.PAG, Iskandar dalam pertemuan di ruang pos keamanan Perusahaan menegaskan, perusahaan ini memiliki struktur dan kerja sama dengan bebagai pihak pemegang saham. Semua masukan masyarakat akan diteruskan dan dibahas ditingkat pengambil keputusan yang ini sudah menjadi SOP perusahaan.
“Kami tidak berhak memutuskan apapun perkara dalam hal ini, kami disini ada pemegang saham, dan RUPS, semua laporan harus kami sampaikan ke pimpinan kami, sayapun disini juga tidak punya wewenang apapun memutuskan peroalan apakah tuntutan warga bisa diterima , apalagi untuk manajemen kami di sini untuk segera menandatangi tuntutan warga.”terang Iskandar.
Ungkapnya, apa yang menjadi tuntutan warga selama ini, sesungguhnya banyak dipenuhi, misalnya 13 warga sekitar belakangan melamar kerja, telah diterima lamarannya melalui Koperasi perusahaan.
Bahkan ketua DPRK Kota Lhokseumawe ikut terlibat memperjuangkan nasib 13 warga itu menjadi pekerja.
Terkait dana CSR Iskandar menjelaskan, selama ini jelas peruntukan bagi masyarakat lingkungan, salah satunya yang berikan dalam bentuk program kerja, bukan dalam bentuk dana, seperti penanganan stunting bagi warga sekitar lingkungan dan berbagai pendidikan sosial kemasyarakatan.
" Untuk penyaluran dana CSR kami siap diaudit kapan saja, dan berbagai pihak tidak perlu khawatir soal penyalurannya, itu ke pemko Lhokseumawe, yang jelas kami taat hukum dan aturan dan kami patuh kepada pemerintah kota Lhokseumawe.” ungkapnya.
Bila warga belum dapat menerima apa yang sudah diberikan perusahaan selama ini ke warga lingkungan silahkan ajukan somasi ke pemerintah kota. Untuk selanjutnya, Pemkolah yang melayangkan dan meneruskan gugatan warga tersebut ke PAG.
Koordinator demo T.Muhklis, mengatakan akan mengajak warga ribuan pemuda yang membutuhkan pekerjaan untuk terus berkemah di depan pabrik.
“kita ingin menunjukan kepada perusahaan ini, bahwa kita tidak main main, kita tidak akan mundur menuntut hak masyarakat lingkungan kepada perusahaan karena selama ini kami merasa dibohongi oleh perusahaan" ujar Mukhlis.
Bahkan Muchlis menyatakan siap bermalam mendirikan kemah sepanjang jalan dan membuat dapur umum untuk para pendemo.
Soal biaya Mukhlis mengatakan banyak donatur siap membantu mereka dalam rangka memperjuangkan hak-hak warga karena selama ini kondisinya sangat miris para pemuda dilingkungan hanya melihat orang luar bekerja.
" Sebab manajemen perusahaan saat ini belum berpihak ke warga" tutup Mukhlis.
[Firdaus]