Pemuda Mon Geudong Menjadi Perhatian Unimal

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Nov 20, 2021 11:29
0

Pemuda Mon Geudong Menjadi Perhatian Unimal
Maryam., M.A.P., Ahmad Yani, M.A.P., (dosen Unimal) Mahdi Zakaria (Pj.Keuchik Mon Geudong), Zulkifli Ende (Ketua Tuha Peut Desa Mon Geudong), Aiyub, M.Si., Muryali, M.A.P., dan Nazaruddin, M.A.P (Dosen Unimal) foto bersama usai acara penguatan kapasitas organisasi pemuda Mon Geudong di Gedung Hasbi Asidqi, Sabtu (20/11). Foto : Ilham Baihaqi

LHOKSEUMAWE – Puluhan pemuda Gampong Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe mengikuti pelatihan penguatan kapasitas organisasi kepemudaan di Gedung Hasbi Assidqi, Lhokseumawe, Sabtu (20/11).

kegiatan yang dilaksanakan oleh para akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal) tersebut, bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana mengelola organisasi dengan baik.

Hadir sebagai pemateri Saharuddin, S.E., M.Si,  mantan pembantu rektor II yang menangani bidang administrasi dan keuangan dan juga dosen di Fakultas Ekonomi Unimal tersebut mengurai tentang  bagaimana mengelola organisasi secara efektif dan efisien. 

Mantan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sedang menempuh studi S3 di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang Maryam, M.A.P membahas tentang kepemimpinan, sementara Ahmad Yani, M.A.P, ketua program studi (Kaprodi) Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Unimal memberikan materi dasar-dasar orgnisasi.

Tak hanya mendapatkan materi-materi dasar, para peserta juga mendapat pembekalan bagaimana menyusun perencanaan organisasi di masa industri 4.0. dari Nazaruddin, M.A.P. Dosen Fisipol Unimal  yang sedang menjalani studi S3 di University Malaysia Trengganu.

“Ini bagian program pengabdian kepada masyarakat, implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi” kata ketua tim Aiyub, M.Si.

Menurut Aiyub, Mon Geudong sengaja dipilih untuk tempat pengabdian tahun ini karena ada keunikan di desa ini sekaligus bentuk dukungan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Bank Indonesia yang sedang menjalankan program Bersinar Narkoba (Bersinar) di kawasan ini. 

Bank Indonesia melakukan pendampingan Ekonomi kepada para pemuda rawan narkoba dan ini menjadi bagian dari program BNN yang sedang berupaya mereduksi penyalahgunaan dan peredaran narkoba di desa ini.

“Itu saja tidak cukup, diperlukan kegiatan-kegiatan lainnya yang sinergi dengan misi BNN, salah satunya menguatkan kapasitas komunitas positif, dan di sini Unimal coba memberikan kontribusi” lanjut Aiyub.   

Di jelaskan, dalam penguatan kapasitas kali ini pihaknya sengaja merekrut para pemuda Mon Geudong yang berstatus mahasiswa dari berbagai kampus, karena dinilai mereka berpotensi untuk melakukan pengembangan komunitas-komunitas positif lainnya seperti para pelajar, dan santri.
Bersatunya komunitas positif ini akan mempersempit ruang gerak peredaran dan penyalahgunaan narkoba di desa Mon Geudong sehingga dalam jangka menengah pemuda yang terlibat dengan narkoba akan semakin berkurang. 

Harapan Aiyub, berbagai bekal dasar yang diberikan oleh pemateri akan mendorong pengurus untuk merancang program-program organisasi kepemudaan yang mampu menjawab permasalahan pemuda di desa ini dan yang secara perlahan akan mereduksi penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kalangan pemuda.

Pj. Keuchik Mongeudong Mahdi Zakaria, menyambut baik kegiatan ini. Dalam sambutanya disampaikan desa Mon Geudong terbuka untuk dijadikan laboratorium kampus.

“Silahkan masuk ke desa kami untuk melakukan penelitian dan pengabdian, kami fasilitasi, kami yakin kehadiran Unimal akan member dampak positif bagi masyaakat Mon Geudong” sebut Mahdi.  

Lahirnya IMAM
Berbekal materi penguatan kapasitas lembaga kepemudaan, dalam kegiatan yang sama para peserta yang di dominasi Mahasiswa Mon Geudong sepakat membentuk sebauah wadah yang di beri nama  Ikatan Mahasiswa Asal Mon Geudong (IMAM). Wadah yang menghimpun mahasiswa untuk mencapai sukses studi di perguruan tinggi, sekaligus mendorong generasi muda Mon Geudong untuk melanjutkan pendidikan setinggi tingginya.  

Wadah ini akan berupaya mendukung mahasiswa asal Mon Geudong dalam menghadapi permasalahan selama menjalan studi seperti permasalahn biaya dan faktor pendukung proses perkuliahan lainnya.
Terpilih sebagai ketua dalam pemilihan usai pembentukan IMAM, Teuku Hanif Zulfithra, selain itu juga telah di susun pengurus yang akan menguatkan lembaga ini untuk satu tahun pertama.
“Kita akan lakukan pendampingan dan pembinaan agar lembaga ini bisa menjalankan manajemen organisasinya dengan baik” tutup Aiyub. [25*]