Sanggar Meuligoe Jeumpa Asal Bireuen Tampil Pada Gelar Melayu Serumpun Ke-5 di Medan

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Okt 30, 2022 08:21
0

Sanggar Meuligoe Jeumpa Asal Bireuen Tampil Pada Gelar Melayu Serumpun Ke-5 di Medan
Personil Sanggar Meuligoe Jeumpa asal Bireuen - Aceh Jeumpa, sesaat sebelum keberangkatannya ke Sumatera Utara dalam rangka mengikuti acara Gelar Melayu Serumpun Ke-5 di Istana Maimun - Foto: Istimewa

Bireuen - Sanggar “Meuligoe Jeumpa", binaan Bupati Bireuen akan menampilkan karya tari garapan baru dengan judul "Bungoeng Hate" pada acara Gelar Melayu Serumpun ke-5.

Acara ini merupakan atraksi seni kearifan lokal, digelar sebagai sarana promosi pariwisata Kota Medan. Berlangsung selama 4 hari, dari 31 Oktober sampai 03 November mendatang, bertempat di Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara.

Kegiatan yang melibatkan beberapa negara tetangga-memiliki kedekatan rumpun, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Aceh Darussalam, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Kalimantan Barat, ikut memeriahkan pagelaran itu.

Berdasarkan jadwal yang diterima, penampilan Sanggar Meuligoe Jeumpa sendiri dijadwalkan pada 01 November mendatang, setelah penampilan dari kontingen Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia.  

Diikuti setelahnya, Pekan Baru (Riau), Sarolangun (Jambi), Bandung (Jawa Barat) serta beberapa kontingen kabupaten/kota di Sumatera Utara. Tulis ketua rombongan, Epi Rizal, S.T., dalam rilisnya yang diterima marjinal.id (30/10/22)

"Sanggar Meuligoe Jeumpa sendiri akan berangkat ke Medan pada malam Senin (30/10/22), berjumlah 31 orang dalam 1 rombongan.” ujarnya

Penanggung jawab karya dari Sanggar Meuligoe Jeumpa, Rajes Ikhlas Rosaguna, S.Pd mengatakan pada kegiatan Gelar Serumpun Melayu ke-5 tahun ini, akan menampilkan tari garapan baru dengan alat musik khas Aceh Melayu yang berjudul "Bungoeng Hatee".

“Karya ini menceritakan kisah cinta dua sejoli yang diangkat dari paparan-paparan aktifitas tradisional Aceh pada masa lalu, dimana masyarakat Aceh memiliki banyak khazanah-khazanah khusus dibidang budaya dan bidang perjodohan,” ungkapnya.

Sebut Rajes, dengan adanya karya ini. Diharapkan agar Kabupaten Bireuen menjadi bagian terpenting dan juga karya terbaik yang bisa menghibur masyarakat Medan dan masyarakat serumpun melayu dunia pada Gelar Serumpun Melayu ke-5 tahun ini. [NAB]