ESDM memperkirakan Aceh Berpotensi Menyimpan Cadangan Migas terbesar di Dunia

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan laut Aceh khususnya Blok Andaman memiliki potensi temuan minyak dan gas bumi (migas) yang terbesar di dunia, terutama jika Repsol selaku operator Blok Andaman III kembali mengulang kesuksesan yang dilakukan oleh Premier Oil di Blok Andaman II.
"Blok Andaman III kan oleh Repsol, kalau ini ketemu juga ini bisa menjadi penemuan besar dunia. Kalau di sana ketemu, menyebarnya ke Thailand karena arahnya ke sana jadi luar biasa kalau ada," kata Tutuka di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (20/7/2022), tulis cnbc.indonesia.
Menurut Tutuka, potensi sumber daya untuk Blok Andaman II sendiri rata rata sekitar 6 Trillion Cubic Feet (TCF). Ia pun optimistis jika potensi sumber daya Blok Andaman III tidak akan jauh dari potensi Andaman II.
Posisi Blok Andaman II sekitar 150 km dari lepas Pantai Aceh, Migas ditemukan disana setelah Premier Oil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut.
Setelah diuji, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). Premier Oil Andaman Ltd. akan segera melakukan studi evaluasi post drill (pos pengeboran) untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan ini di lepas pantai cekungan Sumatera Utara.
Badan Pengelola Migas Aceh atau BPMA melaporkan, Repsol perusahaan asal Spanyol operator Blok Andaman III telah berhasil melakukan pengeboran sumur Rencong-1X yang berjarak sekitar 42 km dari pantai Aceh Utara pada senin (18/7/22) selama 66 hari menggunakan jenis pengeboran laut dalam atau deep water.
Deputi Operasi BPMA, Edy Kurniawan menyampaikan pihaknya terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan kegiatan pengeboran yang masif agar menemukan cadangan migas baru.
"Kami mengapresiasi komitmen Repsol Andaman B.V selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang saat ini sedang melakukan pemboran laut dalam di Perairan Aceh. Kegiatan ini tentunya dapat berjalan dengan baik karena ada dukungan dukungan stakeholder daerah dalam kelancaran kegiatan pemboran ini," ungkap Edy dalam keterangan tertulis, Rabu (20/7/2022).
Untuk diketahui, Blok Andaman III merupakan Wilayah Kerja Eksplorasi yang dimenangkan oleh Talisman pada lelang Wilayah Kerja tahun 2009. Repsol mengakuisisi Talisman pada 2015, sehingga beralih tangan.
Kemudian di tahun 2019, Petronas, perusahaan migas asal Malaysia, melalui anak usahanya Petronas Andaman B.V. resmi mengakuisisi 49% hak partisipasi Wilayah Kerja Andaman III dari Repsol Andaman B.V. (anak perusahaan Repsol S.A.) yang terletak di lepas pantai Aceh dengan luas area saat ini setelah dilakukan penyisihan sebagian Wilayah Kerja seluas 4684.32 kilometer persegi (km2).
Sejak 2016 hingga 2018, Repsol Andaman B.V telah mengerjakan beberapa kegiatan yaitu studi G&G (Geology and Geophysic/Geoscience), akuisisi data seismik 3D seluas 3,250 km2. [R25]