Keuchik Mon Geudong Bantu Keperluan Sekolah Korban Kebakaran

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Jan 2, 2022 05:00
0

Keuchik Mon Geudong Bantu Keperluan Sekolah  Korban Kebakaran
Keuchik Mon Geudong Mahdi Zakaria, menyerahkan seperangkat perlengkapan sekolah kepada Yusidar (40) tahun, warga yang rumahnya terbakar beberapa waktu lau - Foto : Laila (2/2/22)

LHOKSEUMAWE - Keuchik Gampong Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Mahdi Zakaria memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah  kepada warga yang rumahnya terbakar pada Selasa (28/12/21) lalu.

Seperti di beritakan sebelumnya semua perlengkapan dua anak Yusnidar (40) habis di makan api, padahal senin (3/1/22) sekolah mulai aktif tatap muka.

Keuchik Mahdi segera merespon keluhan korban, yang cemas pada sekolah anak-anaknya.  Tadi sore, Minggu (2/2/22) bersama  dengan aparatur Gampong Mon Geudong kepada keluarga korban telah di berikan bantuan berupa satu paket pakaian sekolah, sepatu, tas dan bahan keperluan sekolah lainnya yang diterima langsung oleh Yusnidar,  isteri Jamaluddin pemilik rumah yang terbakar.

“Mengingat  hari senin tanggal 3 ini mulai sekolah, kita upayakan agar anak-anak korban kebakaran ini bisa sekolah, kemarin sudah disampaikan mereka butuh perlengkpan sekolah, ini belum sempurna, sekedar agar bisa sekolah dulu, kita berharap ada dermawan yang mungkin bisa melengkapi kebutuhan mereka”

Keuchik Mahdi mengakui selama ini sudah ada bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, namun untuk perlengkapan sekolah masih sangat minin, Gampong Mon Geudong coba semampunya, namun demikian kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak atas musibah kebakaran ini”. Ujar Mahdi Zakaria.

Seperti diberitkan marjinal sebelumnya, musibah kebakaran yang menimpa keluarga Jamaluddin terjadi pada Seasa (28/12/21) lalu, hartanya ludes tidak ada yang bisa di selamatkan, termsuk semua perlengkapan sekolah dua anak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar   (SD) dan satunya lagi di sekolah tingkat atas (SMA) di Kota Lhokseumawe , senin mendatang mereka mulai masuk sekolah tatap muka sementara perlengkapans ekolah tidak ada , mereka butuh buku, baju sepatu dan kebutuhan lainnya. (Nanda Al Bintang/ 25)