Pengidap HIV/AIDS di Aceh Utara meningkat 12 Persen
ACEH UTARA – dalam kurun waktu setahun angka pengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Aceh Utara meningkat hingga 12 persen. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara menyebutkan tahun 2021 149 orang menjadi 163 orang pada tahun 2022 artinya bertambah 14 orang, dua orang diantaranya sudah meninggal dunia.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr Ferry, seks bebas menjadi penyebab utama penularan HIV/AIDS diwilayah kerjanya.
“Paling banyak yang terinfeksi dari kalangan pria, mereka melakukan hubungan sesama jenis atau homosexual sementara bagi perempuan penularannya melalui hubungan dengan lawan jenis,” sebut dr Ferry.
Selain melalui seks bebas, penularan HIV/AIDS juga terjadi melalui penggunaan jarum suntik bagi pengguna narkoba, transfusi darah, serta seks vaginal dan anal.
Sejauh ini belum ada alokasi anggaran khusus di dinas kesehatan Aceh Utara untuk penanganan dan pencegahan HIV/AIDS, kepada pasien hanya dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan pemberian obat – obatan. Upaya yang dilakukan dinas kesehatan saat ini adalah dengan terus melakukan pembinaan dan penyuluhan.
"Pengidap HIV/AIDS di Aceh Utara ada komunitasnya sendiri, terkadang mereka kita kumpulkan untuk mendapat penyuluhan dan konsultasi dengan para medis, petugas kita rata-rata sudah akrab dengan mereka” ujar dr. Ferry
Penderita HIV/AIDS di Lhokseumawe
Di Kota Lhokseumawe pengidap HIV/AIDS sebanyak 89 orang, angka ini dikutip dari catatan Dinas Kesehatan setempat dari 2016 hingga 2022.
“Dari jumlah tersebut, yang meninggal 24 orang, jadi saat ini hanya tersisa 65 orang masih positif HIV/AIDS,” sebut Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Lhokseumawe, Rachmadiany.
Rahmadiany menjelaskan, HIV merupakan penyakit berbahaya yang menyerang sistem kekebalan tubuh, jika tidak ditangani dengan baik akan berkembang menjadi AIDS. Sejauh ini menurut dia belum ada obat yang bisa menyembuhkan, paling minum obat untuk menjaga kesimbangan.
“Disarankan agar masyarakat melakukan screening dan sekarang sudah bisa dilayani di seluruh puskesmas yang ada di Kota Lhokseumawe,” pesannya. [R25]