Moralitas Siswa Anjlok Akibat Dunia Maya, Kepsek SMANLi ; Tanamkan Lagi Nilai-Nilai Pancasila

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Okt 1, 2022 01:00
0

Moralitas Siswa Anjlok Akibat Dunia Maya, Kepsek SMANLi ; Tanamkan Lagi Nilai-Nilai Pancasila
Kepala Sekolah SMAN 5 Lhokseumawe, Drs. Muhammad, M.Pd.

LHOKSEUMAWE - Kepala SMA Negeri 5 Lhokseumawe Drs. Muhammad, M.Pd., mengajak siswa-siswi dan guru di jajarannya untuk kembali mengamalkan pancasila sebagai falsafah hidup bangsa.

Hal itu disampaikan Muhammad saat menjadi pembina upacara memperingati hari kesaktian Pancasila di SMA Negeri 5 Lhokseumawe, Sabtu (1/10/22).

Bangsa Indonesia khususnya Aceh dikenal dengan adat ketimurannya yang menjunjung tinggi sopan santun, memuliakan tamu, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang muda, bergotong royong dan berjiwa sosial, agamis dan tepa selira (saling menghargai).

"Kini, nilai-nilai itu mulai luntur dalam kehidupan masyarakat kita khususnya kalangan siswa" kata Muhammad yang akrab di sapa Papi seantero Lhokseumawe.

Di lingkungan sekolah saja terlihat jelas, adab siswa dengan guru sudah berkurang nilai kesantunannya, mulai dari gaya bicara bahkan perilaku terhadap guru, apalagi terhadap sesama siswa semakin jauh dari kearifan lokal yang menjadi bagian dari nilai-nilai Pancasila.

Menurut Papi,  degradasi nilai ini terjadi, tak lepas dari pengaruh kemajuan teknologi digital khususnya internet walaupun tak dapat di pungkiri kehadiran internet juga memberi dampak positif yang tak terhingga jika di gunakan secara bijak.

"Hanya dengan ujung jari, siswa kita bisa menelusuri dunia maya seakan tanpa batas budaya, yang terkadang sangat bertentangan dengan adat ketimuran kita, ini tantangan besar buat kita para guru untuk mengimbangi arus budaya global yang menyerang siswa kita lewat internet" ungkap Papi.

Menurut dia, seyogyanya guru harus mampu menyampaikan pesan-pesan moral secara kreatif dan bersahabat, jika ini bisa dilakukan,  siswa akan menjadikan guru sebagai sahabat bukan lagi dunia maya untuk mencari solusi dari problematika kehidupannya dan tentu ini tidak mudah tapi paling tidak,  ada upaya yang dilakukan mengingat  guru adalah orang tua ketiga siswa saat di sekolah, namun jika tidak di barengi peran orang maka mustahil bisa di benahi.

Papi menyampaikan, dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, SMA Negeri 5 juga menggelar lomba cipta puisi tentang Pancasila.

 Guru SMAN 5 Lhokseumawe, mengikuti upacara 

Terkait lomba cipta puisi Hari Kesaktian Pancasila, kordinator lomba Halimatussakdiah Pane, S.Pd menjelaskan, Lomba ini khusus diselenggarakan untuk siswa SMAN 5 Lhokseumawe, waktunya selama satu minggu terhitung usai upacara, Sabtu (1/10/22). 

Nantinya akan dipilih tiga puisi terbaik, juara satu, dua dan tiga.

"Tema puisi di batasi pada Pancasila saja karena lomba ini digelar sebagai bagian dari rangkaian memperingati hari kesaktian Pancasila" tutup Halimah.

[R25]