Rupanya Ada Kurikulum Teknologi dan Kewirausahaan Islami Berbasis Potensi Lokal di SMK
LHOKSEUMAWE — Dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai daerah mulai menerapkan kurikulum baru yang menitikberatkan pada pengembangan teknologi dan kewirausahaan Islami berbasis potensi lokal. Sosialisasi kurikulum ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait, termasuk pelaku industri dan akademisi.
Kurikulum ini dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan teknologi terkini, serta pemahaman kewirausahaan yang berlandaskan prinsip-prinsip Islami. Selain itu, fokus utama dari program ini adalah mengintegrasikan potensi lokal, seperti hasil alam dan industri kreatif daerah, ke dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa dapat langsung menerapkan pengetahuan yang diperoleh ke dalam dunia nyata.
Hal itu disampaikan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh terdiri dari Dr.Abu Bakar,S.T.,M.T , Islami Fatwa, S.Pd.,M.Pd ,Dr.Siraj,S.Pd.,M.Pd dalam sosialisasi yang diadakan di SMK Negeri Lhokseumawe. Selain para dosen sosialisasi tersebut juga melibatkan dua mahasiswa FKIP Unimal, Hendra andika putra dan Mulya alfandi.
"Sebagai pendidik, kita memiliki peran penting dalam menanamkan kesadaran akan isu-isu global, seperti pembangunan berkelanjutan, kepada generasi muda. Dengan mengintegrasikan Kurikulum Teknologi dan Kewirausahaan Islami kita dapat membantu siswa memahami dampak ilmu pengetahuan terhadap dunia sekitar mereka."ungkap Islami Fatwa dalam sambutannya.
Diharapkan, para guru dan tenaga pendidik SMK di seluruh Indonesia dapat mengikuti pelatihan yang intensif dalam memahami dan mengimplementasikan kurikulum baru ini.
“Pelatihan ini meliputi penerapan teknologi digital dalam pembelajaran, pengembangan usaha berbasis syariah, hingga pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan” lanjut Islami.
Islami mengatakan sosialisasi ini akan dilanjutkan ke berbagai SMK di daerah lain, dengan harapan kurikulum berbasis teknologi dan kewirausahaan Islami dapat diterapkan secara merata dan menghasilkan generasi yang siap bersaing secara global tanpa melupakan kearifan local.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dan kelestarian lingkungan. Selain itu, sosialisasi ini diharapkan akan memotivasi para guru SMK untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan tantangan global saat ini” pungkasnya. [Fatur]