Unimal dan Pemuda Mon Geudong Bantu Balai Pengajian Al Kausar Belakang Terminal Lhokseumawe.

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Mai 19, 2023 06:00
0

Unimal dan Pemuda Mon Geudong Bantu Balai Pengajian Al Kausar Belakang Terminal Lhokseumawe.
Dr. Azhari menyerahkan bantuan Unimal kepada pimpinan Balai pengajian Al Kausar Cut Aminah, Jum'at (19/5/23) - Foto : Adink

LHOKSEUMAWE - Bersama dengan para pemuda  yang tergabung dalam Komunitas Muda Saban Pakat (K-Musapat) Badan Amil Zakat Malikussaleh,  (Bazmal) Universitas Malikkussaleh (Unimal) menyalurkan bantuan kepada balai pengajian Al Kausar yang ada di terminal Bus Lhokseumawe.

" Kami hanya menjalankan amanah dari dosen dan karyawan Unimal, nilainya memang tidak seberapa, semoga bermanfaat untuk mendukung rehab balai pengajian ini" kata Wakil Rektor I Unmal, Dr. Azhari dalam sambutannya, Jum'at (19/5/23).

Unimal memberikan bantuan sebesar Rp. 3 juta untuk rencana rehab balai tersebut yang bersumber dari zakat karyawan dan dosen Unimal.

Dr. Azhari mengapresiasi pimpinan Balai pengajian Al Kausar,  Cut Aminah dan Ustazah Nurkisah yang tanpa pamrih menghidupkan pengajian di tengah kerasnya kehidupan terminal, dengan tempat seadanya.

" Apa yang dilakukan oleh para guru dan pimpinan di balai pengajian ini patut di apresiasi karena ini upaya untuk menyelamatkan generasi, agar ditengah kerasnya kehidupan terminal, anak-anak dan ibu-ibu masih punya kesempatan belajar agama Islam"  ujar Azhari.

Dr. Azhari hadir bersama Ketua Bazmal Unimal Dr. Alfian, MA., S.Hi., dan Imam Mesjid Sultan Malikussaleh yang juga ketua pusat study kajian keislaman dan budaya Aceh di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarajat (LPPM) Unimal,  Waled Zarkasyi, S.Hi, MA.

Mereka  di utus Rektor Universitas Malikussaleh Prof. Dr. Herman Fithra, untuk melihat langsung kondisi masyarakat khususnya di balai pengajian belakang terminal Mon Geudong kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

Salah satu pengelola balai pengajian tersebut Ustazah Nurkisah dalam sambutan awalnya menyampaikan, sebanyak 50 anak-anak dilingkungan terminal setiap harinya aktif belajar agama Islam disini.

"Setiap sebulan sekali di isi dengan pengajian ibu-ibu, dan dua kali dalam sebulan dilaksanakan wirid dan zikir" ungkapnya.

Karena tempatnya sempit, kadang anak-anak terpaksa belajar di luar balai, jika hujan terpaksa bubar.

Amatan marjinal di lokasi, dinding balai mulai rapuh dan dilapisi dengan spanduk bekas untuk menahan tempias hujan dan panas matahari, belum tersedia toilet dan tempat wuduk yang layak.

"sekarang ini kami hanya mengandalkan semangat saja, untuk terus menjaga anak-anak agar tetap hidup dalam konsep islami dan terus belajar mengenal islam" lanjut Cut Aminah pimpinan Balai Al Kausar.

Aminah nenceritakan, awalnya anak-anak belajar mengaji di pelataran toko seputar terminal. Lalu dengan swadaya warga lingkungan terminal dibangun balai kecil disudut terminal dari kayu bekas. Sampai akhirnya dibangun balai seperti sekarang ini.

Walaupun masih belum layak digunakan namun sudah bisa dimanfaatkan untuk anak-anak belajar Al Qur'an dan Islam.

"Jika hujan, di bagian depan masih tergenang air dan sedikit basah karena tempias hujan, namun itu sudah kami atasi dengan memasang spanduk bekas di bagian dinding, Alhamdulillah hari ini ada bantuan dari Unimal dan Pemuda, insya Allah sangat membantu untuk di pasang dinding baru dari triplek atau kayu, kami sangat berterima kasih" ungkap Cut Aminah.

khaidir mewakili pemuda menyerahkan hasil donasi kepada Cut Aminah, pimoinan balai pengajian Al Kausar - Foto : Ali 

Beberapa bulan lalu, Zulfikar tokoh pemuda setempat mengunjungi balai pengajian ini dan bersilaturahmi dengan ibu-ibu peserta pengajian yang sedang melaksanakan wirid dan zikir di balai tersebut. 

Ia melihat kondisi dinding dan tempat tidak layak dengan dinding seadanya.

Lokasi ini hanya dikenal sebagai sarang maksiat di didesa Mon Geudong, padahal itu tidaklah semuanya benar karena masih ada sekelompok orang yang peduli dan berupaya mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan mengajar ngaji tanpa pamrih dengan fasilitas seadanya.

Lalu para pemuda yang tergabung dalam K-Musapat mencoba menggalang donasi, untuk rehab dinding balai pengajian dan timbunan  jalan masuk agar tak lagi tergenang air saat musim hujan.

"Alhamdulillah dari para dermawan terkumpul dana sebesar Rp.2.350.000,-" ungkap Zulfikar.

Dr. Alfian menyerahkan zakat Bazmal kepada penerima - Foto : Adink

Karena dana yang terkumpul masih minim,  kondisi ini diceritakan kepada Alfian yang kebetulan di beri tanggungjawab mengelola zakat di Unimal.

Tokoh pergerakan mahasiswa 98 itu langsung merespon  positif dan menyatakan siap membantu semampunya.

Dana yang terkumpul dari donasi pemuda juga telah diserahkan kepada Cut Aminah dihadapan para peserta pengajian bersamaan dengan bantuan Unimal. 

"Jadi total dana yang diserahkan ke balai pengajian Al Kausar Terminal Mon Geudong sebesar Rp. 5.350.000,-, terdiri dari Unimal sebeser Rp. 3.000.000 dan donasi pemuda sebesar Rp. 2.350.000,-, semoga ada donator lagi yang mau membantu perjuangan para ustazah disana, karena dana belum cukup untuk merehab dan membangun toilet dan tempat wuduk" harap Zulfikar.

Kordinator Bazmal Alfian mengaku senang bisa berpartisipasi membantu balai pengajian Al Kausar.

"Apalagi ini untuk kepentingan agama, sangat relevan juga dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, sebagai lembaga pendidikan tentu saja kami sangat mendukung upaya-upaya untuk memajukan pendidikan di Aceh khususnya pendidikan agama, dan Rektor merespon positif kegiatan seperti ini "sebut Alfian.

Alfian mengatakan dengan kunjungan ini pihak kampus mendapat informasi awal bagaimana kondisi masyarakat yang diharapkan di masa depan bisa menjadi objek penelitian dan pengabdian masyarakat bagi para dosen dalam rangka mendukung program pemerintah menyelesaikan berbagai permasalahan daerah.

Alfian menjelaskan setiap bulan Unimal memotong gaji dosen karyawannya untuk zakat, lalu disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya. 

Jumlah zakat yang terkumpul tentu saja terbatas sesuai dengan jumlah karyawan unimal. Sehingga dalam penyalurannya juga terbatas menyesuaikan dengan dana yang tersedia, artinya tidak terbuka untuk umum kecuali dengan pertimbangan tertentu.

Di kesempatan yang sama Bazmal Unimal juga menyalurkan zakat kepada fakir miskin sebanyak 14 orang penerima dengan nilai masing-masing Rp. 500.000,- 

Kegiatan serah terima bantuan untuk Balai pengajian Al Kausar itu dan penyaluran zakat dari Bazmal di akhiri dengan pembacaan do'a oleh Imam Mesjid Sultan Malikussaleh, Waled Zarkasyi yang sekarang juga menjabat Ketua Tastafi Kota Lhokseumawe.[*]