Antisipasi Hama Burung, Petani Selimuti Sawah
LHOKSEUMAWE – Sejak sepekan terakhir ini, para petani di Kota Lhokseumawe mulai menyelimuti tanaman padinya dengan jaring untuk mengantisipasi hama burung. Teknik ini telah dilakukan turun menurun, mengingat lokasi persawahan mereka berdekatan dengan perbukitan dengan pepohonan rimbun yang kerap dijadikan sarang burung.
Hal tersebut diungkapkan Syamaun (62), salah seorang petani di Gampong (Desa_red) Cut Mamplam, Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe, Minggu (22/04).
“Tiap tahunnya, saat padi sudah mulai berbuah, burung memang menjadi permasalahan bagi kami karena sawah kami banyak pepohonan di ujung bukit sana” ungkap Syamaun.
Sebagai upaya mengusir hama burung, terang Syamaun, dengan cara membentangkan jaring untuk menutupi tanaman padinya. Walaupun mengeluarkan biaya tambahan, namun teknik ini lebih manusiawi dengan dari pada harus memburu burung-burung saat memakan bulir padi.
“Burung memang masalah, namun mereka pun perlu hidup sama dengan kita, tak perlu diburu apalagi harus dibunuh” sambungnya.
Memang, saat memasuki masa berbuah, keberadaan burung menjadi persoalan para petani dalam upaya peningkatan produksi padi, karena kawanan burung tersebut pun menyerang tanaman padi yang sudah mulai menguning.
Selain teknik membentangkan jaring untuk menutupi tanaman padinya dari hama burung, terlihat juga beberapa petani lainnya yang masih mengunakan cara tradisional dengan memasang kertas warna-warni dan kaleng-kaleng bekas yang bisa menimbulkan bunyi-bunyian disusun paralel dengan menggunakan seutas tali terbentang antara lahan persawahan dengan gubuk-gubuk kecil tempat istrahat para petani. (Nanda Ab)