BPS Akan Turun ke Masyarakat Lakukan Pendataan Sosial Ekonomi
Geuchik : Jangan hanya data di Warung Kopi !
ACEH UTARA - "Jangan mendata sambil duduk di Warkop, atau cuma datang ke kantor desa untuk minta data" ucap Ketua Forum Geusyik Kecamatan Dewantara Aceh Utara, Yusuf Beuransah kepada Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Utara, Andi Hardiyanto, S.ST, Kamis (29/9/22) di aula kantor Bupati Aceh Utara, Landing Lhoksukon.
Permintaan itu di sampaikan dalam rapat kordinasi (Rakor) pemerintah Aceh Utara dengan BPS setempat terkait rencana pendataan awal Registrasi sosial ekonomi (Regsosek) tahun 2022 yang akan dilĸaksanakan dalam waktu dekat ini.
Di hadapan Asisten II Sekdakab Aceh Utara, Ir. Risawan Bentara, MT, Asisten III Drs. Adamy, M.Pd, Kepala Bappeda Aceh Utara M. Nasir, S.Sos, M.Si, sejumlah Kepala SKPK, para Camat dan para Ketua Forum Geusyik 27 kecamatan di Aceh Utara, Yusuf mengharapkan agar para petugas BPS memgambil data secara benar dan jujur.
"Dan tak ada salahnya sebelum diinput diperlihatkan dulu kepada Geusyik agar bisa di Crosscek sehingga terhindar dari kesalahan" kata Yusuf.
Senada dengan Geuchik Yusuf, Asisten II Risawan Bentara menyampaikan program perlindungan sosial yang dilaksanakan pemerintah Aceh Utara sering menuai masalah di lapangan karena ketidaksesuaian data karena itu Regsosek kali ini diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan bisa gunakan oleh semua instansi untuk kebutuhan pembangunan.
"Petugas pendataan agar benar-benar terjun ke lokasi dan memahami tugasnya dengan baik, masyarakat juga diharapkan dapat memberikan informasi yang jujur dan benar, jangan asal jawab kepada petugas, ini merugikan masyarakat juga, karena itu ayo samakan persepsi dan komitmen untuk menyukseskan pelaksanaan Registrasi Sosial Ekonomi tahun 2022“ Pesan Risawan.
Kepala BPS Aceh Utara Andi Hardiyanto dalam laporannya menyebutkan pendataan dinilai sangat urgen karena masih terbatasnya data sosial ekonomi yang mencakup semua penduduk sementara data ada masih sangat sektoral.
Harapannya pendataan Regsosek dapat menangkap dinamika perubahan kesejahteraan masyarakat, yang dapat digunakan sebagai rujukan integrasi program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Andi menjelaskan Regsosek adalah sistem dan basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa.
Pengumpulan data dilakukan melalui paper dan pencil interviewing (PAPI) dan dilengkapi dengan geotag dan foto khusus keluarga miskin.
Dengan konsep ini diharapkan datanya menjadi lebih akurat dan dapat dijadikan acuan untuk setiap target dan sasaran pembangunan.
Menurut Andi saat ini BPS Aceh Utara telah merekrut 1.007 orang petugas pendataan awal Regsosek tahun 2022.
Mereka akan mengikuti pelatihan awal pekan ini untuk mendapat bekal pengetahuan dan ketrampilan konsep pendataan dan wawancara sehingga harapan para stake holder dapat terpenuji semaksimal mungkin.
[R25].