Pengungsi Korban Gas Beracun PT. Medco E&P Malaka kembali ke Rumah.
ACEH TIMUR - Ratusan warga yang mengungsi ke aktor Camat Banda Baru Aceh Timur, korban terhirup gas beracun di duga berasal dari PT. Medco sudah kembali ke Rumania masing-masing, Kamis (28/9/23).
Hasil pantan alat multigas detector menunjukan kondisi udara sudah normal selain itu menurut Camat Banda Alam Iskandarsyah, warga meninggalkan pengungsian karena sudah ada komitmen dengan pihak perusahaan di antaranya, Medco :
1) Akan memberikan kompensasi kepada korban sebesar Rp 500 ribu perhari selama empat hari.
2) Menanggung semua pengobatan bagi korban keracunan yang dirawat di Rumah Sakit akibat terhirup aroma gas hingga sembuh.
3) Menetapkan Gampong Panton Rayeuk T sebagai gampong Binaan PT. Medco E&P Malaka.
4) Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan Jaminan kesehatan bagi warga setempat.
5) Menyiapkan alat pendeteksi arah mata angin dan gas H2S.
Walaupun ada komitmen satu hal yang bisa direspon Medco yaitu terkait permintaan dana Corpoorate Social Resposibility (CSR), pasalnya ada regulasi yang di harus menjadi pedoman dan penyaluran CSR.
Sebelumnya diberitakan 678 jiwa warga Panton Rayek T menempati dua tenda yang disediakan BPBD Aceh Timur dihalaman kantor camat Banda Alam.
Mereka mengungsi karena takut terhirup Gas beracun yang diduga berasal dari PT. Medco E&p Malaka perusahaan Migas yang beroperasi di kawasan tersebut.
sebelumnya 29 orang warga desa itu menjadi korban, mereka mengaku mual dan muntah-muntah sehingga harus di rawat di RSU Zubir Mahmud.
Respon cepat pihak Medco dan kordinasi dengan instansi terkait lainnya, masalah ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang satu minggu. [R25]