Ulama Aceh Pakar Ilmu Astronomi - Tgk Chik Abbas KutaKarang

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Apr 27, 2020 10:00
0

Ulama Aceh Pakar Ilmu Astronomi - Tgk Chik Abbas KutaKarang
Ilustrasi Foto Ilmu Astronomi

Teungku Chik Kuta Karang atau yang lebih dikenal dengan sebutan nama Syeikh Abbas Kuta Karang. Beliau berasal dari Kuta Karang Negeri Aceh yang saat ini masuk ke wilayah Kecamatan Darul imarah, Kabupaten Aceh Besar. 

Tidak ada data yang yang pasti kapan Beliau Iahir, akan tetapi dapatlah dipastikan bahwa beliau hidup pada masa sekitar abad ke-19. Kesimpulan ini didasarkan pada kitab-kitab beliau yang selesai ditulis pada sekitar abad itu. Kitab Qunu' yang selesai ditulis pada tahun 1259 H atau bertepatan pada tahun 1843 M. Pun kitab beliau yang berjudul Sirajuz Zhalam yang selesai ditulis pada tahun 1266 H. 

Beliau menghabiskan banyak masa mudanya dengan menuntut ilmu kepada para UIama-Ulama besar pada masa itu di Kota Mekkah. Saat itu beliau tidak hanya sebatas menuntut ilmu agama Islam, akan tetapi ia juga belajar tentang ilmu falak (perbintangan / astronomi), hisab (hitungan-hitungan), ilmu kedokteran, sastra, dan juga politik yang tentang masa itu Islam dan negeri-negeri Islam adalah kiblat / sumber dari berbagai disiplin keilmuan tersebut. 

Keulamaan beliau, sebagai pengikut Mazhab Syafii dengan amalan yang mengikutsertakan Tarekat Khalwatiyah, dalam bidang Agama Islam yang dipahami terkait dengan beliau di bidang ilmu lain. Justeru Beliau lebih dikenal sebagai ahli Astronomi dunia Melayu. 

Hal ini disebabkan karena kemasyhuran buku karya beliau yang berjudul Sirajuz Zhalam, buku yang membahas tentang keilmuan dibidang astrologi / astronomi. Kitab ini merupakan salah satu rujukan utama dalam bidang ilmu falak, hisab, dan astrologi/ astronomi sejak dulu hingga saat ini. 

Penyebab hal ini adalah karena pada masanya tidak banyak para Ulama yang tertarik untuk mendalami bidang astrologi / astronomi ini sehingga dapat dijelaskan sebagai kitab ini merupakan satu-satunya buku yang membahas bidang tersebut dan menjadi rujukan pada masanya. Selain Sirajuz Zhalam, masih ada beberapa buku yang pernah dia tulis dalam bidang lain, seperti Kitabur Rahmah yang membahas tentang obat-obatan dan tata cara pengobatan.

Ada juga kitab Tazkiratul Rakidin dan Mau'izhatul Ikhwan yang berisikan tentang nasehat-nasehat yang tersaji dalam bentuk puisi dan prosa. Selain sebagai Ulama Besar, beliau juga merupakan ulama mujahid. Ia adalah Ulama yang sangat anti Belanda yang menjajah Negeri Aceh. Salah satu fatwa yang pernah dikeluarkan terkait dengan pertanggungan ini adalah: "Segala sesuatu yang memberi manfaat bagi (kaum) kafir, memenangkan orang untuk menjadi kafir" . Pernyataan yang sangat jelas dan tegas dari Ulama Besar yang pernah disetujui sebagai Kadi Malikul Adil pada masa kepemimpinan Sultan Alaidin Ibrahim Mansyur Syah pada tahun 1857-1870. Terkait buku beliau, Sirajuz Zhalam, yang menjadi rujukan dibidang astrologi / astronomi pun demikian dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh di bidang kesejarahan dan pertanian, dapat menjadi bahan rujukan di dalam berbagai informasi dan budaya di Aceh dan Sumatera Utara. (Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id )