Gangguan Harimau dan Gajah di Aceh Timur Meningkat : Pemerintah Gelar Pertemuan dengan BKSDA Aceh

ACEH TIMUR - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Timur, Amrullah M Ridha, menggelar pertemuan dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, terkait penanganan gangguan Harimau dan Gajar liar yang terjadi di sejumlah Kecamatan di Aceh Timur. Kamis, (7/2/25)
"Ini bentuk respon Pj. Bupati Aceh Timur terhadap keluhan warga, terkait gangguan Harimau dan gajah liar " Kata Juru Bicara Pemkab Aceh Timur, Muntasir Ramli.
Data Pemkab Aceh Timur menyebutkan tiga kecamatan mengalami gangguan harimau, yaitu Kecamatan Indra Makmur, Nurussalam, Pante Bidari, dan satu Kecamatan di Peunaron terjadi gangguan gajah liar.
BKSDA Aceh sudah menurunkan 2 tim yang sedang bekerja dan berupaya dengan memasang dua perangkap harimau di kawasan Indra Makmur dan menangani gajah di Peunaron.
“Sepanjang Januari dan Februari 2025, sebanyak 7 ternak warga mati dimangsa harimau dan 50 hektar perkebunan dirusak oleh gajah liar di Peunaron, kerugian nya mencapai ratusan juta rupiah, karena itu dihimbau kepada warga ternak nya di kandang kandang dulu untuk sementara waktu,” ujar Muntasir
Diperkirakan serangan harimau dan gajah liar ke kawasan permukiman warga ini terjadi karena kerusakan lingkungan seperti deforestasi dan perburuan yang mempengaruhi habitat alami.
"Pemkab Aceh Timur akan terus berupaya dan berkomitmen untuk melakukan penataan ruang dengan memperhatikan aspek lingkungan dan perlindungan,” sebut Muntasir.
Hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan BKSDA Aceh, Kamaruzzaman, Juru Bicara Pemkab Aceh Timur, Muntasir Ramli dan Anggota DPRK Aceh Timur, Muhammad Syuhada.