Dua Penghargaan Lingkungan Untuk Pemerintah Kota Lhokseumawe, Dalam Setahun

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Okt 10, 2024 04:10
0

Dua Penghargaan Lingkungan Untuk Pemerintah Kota Lhokseumawe, Dalam Setahun
Pj. Walikota Lhokseumawe ikut berbaur bersama TNI bergotong royong membersihkan lingkungan di kota Lhokseumawe - Foto ; prokopim

LHOKSEUMAWE – Belum lama ini Pemerintah Kota Lhokseumawe berhasil meraih penghargaan Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologis (TAPE) Awards 2024 dari Pemerintah Aceh. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kinerja Pemkot Lhokseumawe dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Sebelumnya , Hanan juga menerima penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra dari Pemerintah Republik Indonesia yang diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, pada Rabu (18/9/24).

Penghargaan Nirwasita Tantra merupakan pengakuan tertinggi bagi kepala daerah yang berhasil mengelola kualitas lingkungan hidup dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya Siti Nurbaya mengatakan penghargaan ini diberikan kepada pemimpin yang proaktif, penuh inisiatif, dan kreatif dalam melindungi kepentingan masyarakat dan alam.

Melihat jejaknya selama memimpin kota Lhokseumawe berbagai aktifitasnya memang berhubungan dengan alam, mulai dari hari kedua setelah dilantik disambut oleh bencana alam  di wilayah kerjanya hingga kegiatan Pemko yang pro lingkungan.

Misalnya saja, Pj. Walikota proaktif dalam menanggulangi masalah sampah di Gampong Pusong Baru, Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

Bersama Forkopimcam Banda Sakti, Dinas Lingkungan Hidup dan Komunitas Peduli Lingkungan di Kota Lhokseumawe, lakukan aksi Gerakan Masyarakat (Germas) Bersih Lingkungan untuk membersihkan sampah pada Sabtu (06/07/24). Pj Walikota A Hanan juga akan mendistribusikan kantong plastik hitam besar ke setiap rumah sebagai bagian dari inisiatif baru untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan 16 Ton Sampah dibawah rumah-rumah penduduk di Pusong Baru berhasil dikumpulkan.

.Menurut A Hanan, langkah ini penting untuk dilakukan, mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan

 "Kami berharap setiap rumah akan aktif mengumpulkan minimal satu kantong plastik besar setiap hari sebagai langkah awal” pesannya.

Pemerintah hari ini bersama-sama telah berhasil mengangkut sebanyak 16 ton sampah yang sebagian besar sampah ini berasal dari rumah-rumah yang dibangun di atas tanah milik pemerintah, yang tidak memiliki sertifikat. Hal ini menunjukkan urgensi dari langkah yang diambil untuk mendorong masyarakat agar lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

Camat,  Kapolsek dan Danramil  diharapkan melakukan pemantauan terahdap persoalan sampah, karena masyarakat sehingga memiliki tanggung jawab mengelola sampahnya.

A Hanan juga menegaskan bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama dan mengingatkan bahwa pemerintah siap mengambil tindakan lebih tegas jika masyarakat tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

Dalam HUT TNI ke -79  Pemko Lhoskeumawe juga aktif  melibatkan diri pada bakti sosial digelar di kawasan waduk Pusong, Kecamatan Banda Sakti, ikut menanam bibit mangrove dan gotong royong membersihkan sampah di sekitar waduk pada, Kamis (26/9/24), kawasan ini memang amsih membutuhkan perhatian seriu  dan perlu pembenahan bersama.

Membangun sinergisitas dengan TNI salah satu upaya untuk mengatasi hal itu, ia yakin bisa menjadikan waduk Pusong sebagai objek wisata yang menarik, apalagi didukung oleh masyarakat dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk TNI.

"Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan nyaman," ajaknya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Lhokseumawe menggelar gotong royong massal "Gerakan Masyarakat Lhokseumawe Bersih" Kamis (08/08/24) yang diikuti 2.000 peserta, gabungan ASN dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lhokseumawe, bersama TNI, Polri, serta perwakilan dari seluruh gampong dan relawan yang berhasil mengumpulkan 25 Ton sampah melalui gerakan terebut.

Kegiatan ini bukan hanya bagian dari persiapan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang, namun juga sebagai langkah awal menuju penyelenggaraan Venue PON XXI Sumut - Aceh.

Gerakan massal itu dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, sehingga menggambarkan sebuah kota yang bersih, nyaman, dan asri dengan peran masyarakat yan pro aktif pada lingkungannya sendiri.

Pemerintah kota juga berkomitmen untuk membangun sarana pendukung seperti MCK dan sarana lainnya guna meningkatkan kebersihan dan kenyamanan lingkungan.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Rancangan Qanun Aceh tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP),Kamis (12/9/24) Pj Wali Kota Lhokseumawe juga mengusulkan penguatan regulasi lingkungan Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi III, Ansari Muhammad, ini menjadi forum penting untuk menyerap aspirasi berbagai pihak terkait penyusunan regulasi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan di Aceh.

Dalam forum tersebut Hanan menyampaikan agar besaran anggaran TJSLP yang dialokasikan untuk kelestarian fungsi lingkungan hidup di konkritkan untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan di Aceh benar-benar berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Hanan juga menyoroti adanya kekosongan kewenangan dalam pasal 15 terkait range nilai investasi. Ia mengusulkan agar rancangan qanun dapat lebih jelas mengatur kewenangan pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah Aceh dalam mengawasi pelaksanaan TJSLP, terutama untuk rentang nilai investasi di atas 10 miliar hingga di bawah 100 miliar rupiah.

Terkait cakupan program TJSLP, Hanan mengusulkan agar program-program yang bersifat infrastruktur, ruang publik, dan pelayanan publik yang berwawasan lingkungan dan ramah keluarga dapat dimasukkan dalam rancangan qanun karena kapasitas fiskal kabupaten/kota relatif kecil karena menurut dia intervensi melalui program TJSLP dapat mendukung terlaksananya program-program penanganan isu-isu strategis nasional di tingkat daerah.

Sejak menjabat sebagai Walikota Lhokseumawe, berbagai aktivitasnya memang didominasi isu-isu lingkungan, mungkin karena itu ia mendapatkan penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan TAPE Awards 2024 dari Pemerintah Aceh.[ADV]