Dewan Aceh Utara Minta Agar Fasilitas Kesehatan Untuk Penanganan Corona di RSU Cut Meutia Segera di Lengkapi
![Dewan Aceh Utara Minta Agar Fasilitas Kesehatan Untuk Penanganan Corona di RSU Cut Meutia Segera di Lengkapi](https://marjinal.id/uploads/images/image_750x_5e99e20e09d62.jpg)
ACEH UTARA - Anggota komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara meninjau kesiapan Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara, Senin (16/3/20) menyusul ditunjuknya rumah sakit tersebut oleh Kementrian Kesehatan RI sebagai sebagai salah satu tempat rujukan untuk penanganan pasien yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Aceh.
Didampingi Direktur RSUCM drg. Nurhaida, Humas RSUCM Jalaluddin, dan Wakil Ketua Tim Penanganan virus corona (COVID-19) dr. Abdul Mukti, Sekretaris Komisi V Zulkarnaini di sertai Tgk Nazaruddin, Saifuddin, Iskandar, dan Hj. Nurmalia dari komisi yang sama.mengecek kesiapan sejumlah penambahan ruangan isolasi yang telah disediakan pihak RS untuk penanganan pasien virus corona.
Usai meninjau ruangan isolasi Tgk.Nazaruddin menilai walaupun lokasi isolasi sudah tersedia dan sudah dipersiapkan dengan baik namun fasilitas yang tersedia saat ini masih sangat minim.
"Maka kita mendesak kepada pemerintah baik Pemerintah Pusat, Provinsi Aceh dan Pemkab Aceh Utara, untuk dapat segera menyediakan, alat pelindung diri (APD), dan hal-hal teknis yang dibutuhkan untuk penanggulangan pasien virus corona jika nanti ada yang terjangkit," ujar Tgk.Nazar.
Menurut dia, tim medis yang tersedia di RSUCM sudah memadai, yang perlu segera di tindak lanjuti oleh pemerintah adalah penambahan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan untuk penanganan virus corona.
Nazar juga menyarankan agar Pemkab Aceh Utara membentuk tim gugus tugas selain itu Dinas Kesehatan dan jajarannya diharapkan lebih aktif dalam mensosialisasikan COVID-19 ini kepada masyarakat.
Wakil Ketua Tim Penangangan COVID-19 RSUCM, dr. Abdul Mukti menjelaskan langkah awal yang telah dilakukan pihaknya adalah merombak ruang kelas II RSUCM menjadi ruang isolasi penanganan kasus Corona. Ada 8 ruang yang akan dirubah satu diantaranya menjadi ruang Triase dan satu lagi untuk ruang jenazah, sisanya dijadikan ruang rawat inap bila ada pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona COVID-19.
Diakui, fasilitas kesehatan yang dibutuhkan untuk kasus ini memang belum lengkap, baru ada satu ranjang yang dilengkapi dengan ventilator dan monitor untuk ruang isolasi. Alat pelindung juga belum memadai, bantuan dari Pemerintah Aceh yang sekitar 30 set, jika ada pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona, maka dalam satu hari bisa menghabiskan 15 set APD. Karena setiap yang masuk ke dalam ruang isolasi itu harus memakai satu set APD, dan usai dipakai harus dibuang.
"Bila ada masuk satu pasien saja, maka APD itu diperkirakan akan habis dalam dua hari, kita berharap pemerintah dapat segera melengkapi kekurangan ini sehingga pasien bisa terlayani dengan maksimal,” pungkas dr. Mukti.