Gampong Blang Poroh Gelar Musyarawarah RKPG, ini Prioritas Pembangunan tahun 2024

LHOKSEUMAWE - Normalisasi saluran akan menjadi salah satu prioritas pembangunan tahun 2024 di Gampông Blang Poroh Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe.
" Ini penting untuk mengatasi banjir di Blang Poroh, akhir tahun 2023 lalu beberapa rumah terendam air karena luapan air dari bukit, saluran induknya tersumbat ini penyebab utama banjir, agar tidak terulang lagi ini perlu kita bersihkan tidak hanya saluran induk namun juga saluran-saluran lainnya" ungkap Pj. Keuchik Blang Poroh Jamaluddin, S.E. dalam forum Musyawarah Rencana Kerja Pemerintahan Gampông (RKPG) yang digelar hari ini, Jum'at (5/1/24) di kantor Keuchik setempat.
Musyawarah tersebut dihadiri perangkat gampông di antaranya Ketua Tuha Peut M. Rasyid Has, Ketua Pemuda Edi Maulana, Ketua Kesenian yang juga anggota Tuha Peut, Murdani, Para Kepala Dusun, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Hadir juga para Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) yaitu Ismail, Faurizal, ST. M. M, Muslim, Siti Zahara S. Ag dan pendamping lokal Gampong Blang Poroh, Yulia. S.
Jamaluddin juga memaparkan sejumlah rencana pembangunan yang akan dilaksanakan di Blang Poroh pada 2024.
Di Dusun B Lhôk Jawa akan di bangun jalan Rabat Beton, hal ini dilakukan untuk merespon keluhan warga di wilayah tersebut, jalannya berbatu dan sulit dilalui apalagi saat musim hujan.
" Jalan ini juga akses Tani menuju kebun dan pakan ternak warga Blang Poroh, inilah kenapa jalan tersebut harus di prioritas" Terang Jamal.
Harapannya kawasan ini bisa di bangun jalan aspal namun anggaran yang ada tidak mencukupi namun diupayakan dengan APBK karena sudah bertahun warga dusun B dan Dusun C mengeluh karena akses jalan sangat buruk, kendati jalan ini sudah pernah mengalami pengerasan namun karena tak kunjung dibangun maka rusak kembali.
Untuk aspal tidak mungkin tercover dengan Dana Desa (DD) karena DD Gampông Blang Poroh tahun 2024 hanya 700 juta rupiah yang persentasenya sudah diatur oleh aturan yang berlaku, untuk ketahanan pangan, gampông dan sebagainya, sisanya sekitar 300 juta yang bisa digunakan.
“Kita harapkan ada sumber dana dari APBK untuk keperluan ini” ujar Jamal.
Bidang ketahanan pangan akan diupayakan ternak Sapi dengan sistem mawah. Jamal menjelaskan desa akan menyediakan sapi dan pemiliharaannya oleh masyarakat yang dikenal di Aceh dengan system “Mawah”. Namun menurut Jamal mawahnya tidak seperti kebiasaan dimasyarakat dimana hasilnya bagi dua.
“Nanti hasilnya bagi tiga, satu untuk desa dua untuk pengelola, sehingga masyarakatnya lebih diuntungkan” jelas Jamal.
Tata kelola ternak sapi ini nantinya dibawah tanggung jawab Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Mudah Raseuki yang sempat macet kini diaktifkan kembali dibawah kepemimpinan Hengki Firmansyah, S.Kom.
Hal lainnya akan dilakukan di tahun 2024 adalah memindahkan lokasi Taman Kanak-Kanak (TK) ke Meunasah supaya aksesnya lebih mudah.
Selain memaparkan rencana program, forum ini juga menghimpun usulan dari berbagai pihak diantaranya usulan pemuda.
Ketua Pemuda Blang Poroh Edi Maulana mengusulkan agar tahun 2024 ada kegiatan pelatihan Service AC untuk pemuda,
" Tidak hanya sebatas pelatihan namun juga selanjutnya BUMG diharapkan membuka unit usaha service AC dengan melibatkan mereka yang telah mengikuti pelatihan tersebut" kata Edi.
Bidang Kesenian dibawah Tgk. Murdani tahun ini merencanakan festifal Rapai Uruh sekota Lhokseumawe di selenggarakan Gampong Blang Poroh. Sementara anggota Tuha Peut yang juga tokoh agama Blang Poroh M. Hasan Basri mengusulkan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Cerdas Cermat tingkat desa agar anak-anak di Blang Poroh lebih giat belajar agama.
Anak yatim berprestasi akan diberikan reward berupa uang tunai sebesar Rp. 200.000,-.
Demikian juga anak-anak yang Mondok di dayah juga akan diberikan dukungan oleh pemerintah gampong.
Ada juga program bidang sosial, menyangkut kematian dan pesta perkawinan.
Selain berbagai program-program tersebut, juga akan di tampung usulan lainnya dari setiap dusun, namun untuk triwulan pertama akan diprioritaskan pada pembangunan yang di nilai mendesak. [*]