Gelar Forum Youthocracy, Yayasan JINOE Dorong Pemuda Aceh Bangun Toleransi dan Demokrasi

Gelar Forum Youthocracy, Yayasan JINOE Dorong Pemuda Aceh Bangun Toleransi dan Demokrasi

Lhokseumawe - Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya isu toleransi dan demokrasi di kalangan pemuda, Yayasan JINOE bersama DEMA IAIN Lhokseumawe yang didukung oleh Indika Foundation dan Yayasan Kita Bhinneka Tunggal Ika menyelenggarakan Forum Youthocracy (Youth Peacebuilding Initiative for Strengthening Tolerance and Democracy) di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Sabtu, 5 Oktober 2024. 

Forum ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang pemuda, organisasi dan komunitas serta mahasiswa dengan melibatkan para akademisi, aktivis, praktisi, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. 

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Lhokseumawe, Darius, S.Sn dan Wakil Rektor III IAIN Lhokseumawe, Dr. Al Husaini M. Daud, MA bersama Direktur Harian Yayasan Jinoe, Teuku Yasril Muly dan Presiden Mahasiswa IAIN Lhokseumawe, Allam Thoriq Aku.

Direktur Harian Yayasan Jinoe, Teuku Yasril Muly mengatakan bahwa forum ini bertujuan untuk menciptakan platform kolaboratif bagi kaum muda Aceh untuk menyatukan berbagai perspektif dan pengetahuan dalam memperkuat kesadaran dan aksi terkait toleransi.

“Dengan label kota intoleran yang disematkan kepada beberapa kota di Aceh, hari ini kita bergerak untuk mengubah pandangan tersebut. Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda Aceh memiliki komitmen dan kapasitas untuk membangun masyarakat yang lebih toleran dan inklusif,” Ujar Teuku Yasril Muly.

Teuku Yasril Muly juga menambahkan bahwa forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat dokumen rekomendasi dan gagasan konstruktif yang telah disusun oleh 250 pemuda Aceh di 10 Kabupaten/Kota yang mengikuti Training Youthocracy.

”Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat dokumen rekomendasi yang telah kami susun untuk pemimpin daerah serta memperluas jaringan dan kolaborasi antar pihak yang peduli dengan isu toleransi di Aceh” Tambah pria lulusan Politeknik Negeri Lhokseumawe ini.

Forum ini menghadirkan narasumber seperti Khalida Zia, Direktur Eksekutif The Leader, yang membahas peran pemuda dalam mendorong toleransi di Aceh. Pewarta ANTARA News, Try Vanny, membahas pentingnya media massa dalam mendukung demokrasi, sementara Allam Thoriq Aku, Peace Counselor JINOE, mengangkat isu advokasi kaum muda untuk kebijakan daerah yang inklusif. Tampil juga Selaras Band untuk memeriahkan forum ini.

Kepala Bagian Prokopim Setdako Lhokseumawe, Darius, S.Sn mengapreasiasi langkah Yayasan JINOE dan DEMA IAIN Lhokseumawe yang berani mendorong dialog konstruktif di kalangan pemuda, serta menciptakan ruang bagi kaum muda untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih toleran dan demokratis melalui Forum Youthocracy.

”Forum ini sangat tepat sebagai wadah belajar demokrasi bagi peserta menjelang pemilihan kepala daerah (pemilukada) serentak tahun 2024 yang akan dilaksanakan bulan november depan.” Ungkapnya. 

Darius juga menambahkan bahwa Pemko Lhokseumawe berkomitmen untuk terus mendukung berbagai event kepemudaan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kreativitas generasi muda. 

”Kami percaya bahwa pemuda adalah agen perubahan yang memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran” tutup Darius